Coba buat narasi
tentang kuliner lagi, walaupun sejujurnya saya bukan seorang pencari kuliner
yang mungkin setiap bepergian yang menjadi incaran pertama. Tapi nggak apa apa
sebagai pendatang di kota udang (sebutan) ini masa sih nggak nyobain olahan
makanan yang ada disini. Setidaknya sekedar nyobain aja. Setelah berbagai
olahan mie kayak mie koclok, mie yamin, mie ayam dan mie mie yang lainnya, saya
juga cukup tertarik setelah berada di tempat tinggal yang baru. Nama makanan
ini Tahu
Tek Tek, nggak tau ini aneh atau nggak untuk sebuah nama makanan, cuman
pas ketemuan aja di tempat tinggal yang baru karena tempat tinggal lama belum
nemu makanan itu.
Tahu tek tek, dari namanya
saya sudah berekspektasi makanan ini berbahan dasar tahu dan mungkin mayoritas
tahu seperti tahu sumedang, tahu tegal dll. Dan dari kata tek tek itu saya berpikiran kata ini diambil dari suara
wajan/penggorengan yang saat di mamang penjualnya ini menggoreng dan sumber
suara itu dari perpaduan antara susruk/spatula
dengan wajan sehingga berbunyi tek tek atau
si penjual ini sengaja memukulkan sesuatu ke wajan untuk tanda/isyarat bahwa
ada yang sedang berjualan makanan ini. Tapi ekspektasi saya itu ternyata salah,
memang ada bahan makanan tahu, tapi tidak mayoritas cuman seperti menjadi bagian
dari keseluruhan makanan. Alhasil setelah dihidangkan ternyata mirip olahan
makanan ketoprak, karena semua bahan seperti tahu digoreng, lontong, toge,
kerupuk, sambal kacang, kecap dan kerupuk. Cuman yang membedakan antara tahu
tek tek dengan ketoprak ialah ada di bihun nya. Tahu tek tek nggak pake bihun
dan ada tambahan cabe bubuk untuk level pedas. Dan cara menyajikan berbeda,
kalo ketoprak dari bumbu sambal kacang dulu yang di uleg, baru dimasukin bahan
bahan yang lain. Tapi kalo tahu tek tek langsung dimasukin bahan bahan (tahu,
lontong dll) baru diguyur sambal kacang.
Walaupun nggak
sesuai ekspektasi (seluruhnya) tapi yang anggap saja sedang menikmati salah
satu olahan dari kota udang dan itung itung buat mengobati rasa penasaran.