Rabu, 13 Maret 2019

Kesasar yang Berfaedah


Pernah kesasar atau Tersesat? Karena tempat/daerah baru di kunjungi atau malah sebenarnya udah tau daerah tersebut? Jika memang tersesat karena baru pertama kali kunjungan itu wajar, tapi kalo sebaliknya itu nggak wajar. Tapi bisa juga daerah udah pernah di kunjungi tapi karena udah terlalu lama tidak berkunjung lagi itu bisa di bilang sedikit wajar kalo nyasar. Tapi kalo nyasar yang menyenangkan, apakah bakalan terjadi? Ya, saya juga tidak tau pasti kalo seperti itu kasusnya. Cuman kebanyakan kalo kesasar itu menjadi image yang buruk alias tidak menyenangkan, lha wong kesasar nggak tau arah mana mana dan bingung mau ngapain/ngelakuin sesuatu kok menyenangkan. Piye?

Bukan niat bukan juga kesempatan, tapi serendipity atau menemukan sesuatu yang berharga secara tidak sengaja akan menjadi hal yang menyenangkan dan bisa jadi pengalaman baik dalam hidup. Kalo jaman sekarang biasa orang sebut di luar ekspektasi atau angan angan dan terjadi begitu saja.

Nah, hal itu terjadi pada saya sekitar 3 tahun silam. Waktu itu sedang ingin bepergian ke salah satu destinasi Kota Bandung dengan bermodalkan transportasi umum. Tapi bukan sampe di tujuan tapi malah ke destinasi yang lain yang nggak pernah terbayang bakalan kesitu. Karena menggunakan transportasi umum jadi perlu transit beberapa transporter untuk sampe di tujuan. Dan untuk pergi di pool transporter itu perlu jalan kaki dulu beberapa ratus meter. Awal transit, turun dari bus lalu cari cari informasi untuk naik kendaraan berikutnya dengan menembus keramaian pedagang bak pasar malam yang sering jualan pakaian sampe perkakas lain. Nah, setelah itu malah tembus dan ketemu sama tempat bernama Gasibu, begitulah julukan warga sekitar menamai tempat itu. Gasibu ini merupakan tempat dengan visual seperti alun alun kota yang membentang rumput pendek yang hijau dan ada beberapa ornamen di rumputnya dan biasanya warga sekitar memanfaatkan moment pas CFD (Car Free Day) di hari libur. Cuaca cukup menyengat karena pas hampir tengah hari dan di tambah lahan luas yang membentang jauh dari pepohonan menjadikan saya melirik dan jalan ke pinggir.

Yang berikutnya kesasar melewati salah satu monumen yang ada di Bandung yakni monumen perjuangan. Tempat ini juga tidak jauh dari lokasi gasibu itu, dan entah memang area nya tertutup atau memang sedang ditutup untuk wisatawan. Karena saat itu saya harus memutar lokasi untuk mencari pintu masuk, tapi sayang tidak bisa lebih dekat dengan monumen itu karena terhalang pagar yang mengelilinginya. Dengan meninggalkan KTP, saya bisa masuk area untuk umum dan pasti diluar pagar monumen. Lumayan, intinya sempat melihat salah satu monumen yang ada di kota itu.
Monumen Perjuangan
Dan yang terakhir yang nggak di sangka juga, ketemu salah satu ikon kota bandung juga. Gedung sate. Ya, awalnya masih kurang pede kalo itu beneran gedung sate atau hanya gedung dalam kota, tapi setelah melihat lebih dekat bangunan itu ternyata memang gedung sate yang ada di depan mata. Cukup ramai pengunjung di area gedung yang silih berganti untuk mendapatkan momen atau angle yang pas untuk diabadikan lewat kamera. Dan lalu lalang kendaraan dan para pejalan kaki pun ikut menyumbang sedikit crowded lokasi itu. Ya, tentunya saya juga nggak mau kalah untuk mengabadikan momen dengan kamera walaupun cuman kamera ponsel.
Gedung Sate
Dan di akhir perjalanan pulang terlintas depan mata kendaraan yang cukup langka untuk di kendarain di kota itu. Bus tingkat. Ya, bus yang hanya beroperasi di beberapa kota ini salah satunya beroperasi di kota Kembang. Berharap bisa naik dan berkeliling menggunakan bus itu ke tempat tempat destinasi kota Kembang.

Share:

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.