Selasa, 21 Februari 2017

Piknik

Pada tanggal 20 November 2016 akhirnya saya bisa piknik ‘bersama’ yang seharusnya terjadwal di 2 minggu sebelumnya tapi tertunda karena beberapa hal yaitu kurang paham sama rules nya. Setelah diberi kesempatan seminggu setelahnya ternyata malah gantian miscommunication yang terjadi saya dikabarin kalo nama saya terdaftar untuk berangkat di tanggal 13 November, ternyata nggak paham lagi dan tertunda keberangkatannya. Setelah 2 kali tertunda, ternyata saya dapat kesempatan lagi untuk bisa ngerasain piknik bersama. Emang kalo rejeki nggak kemana, nggak tau saya bisa dikatakan beruntung atau nggak, yang pasti saya akhirnya bisa berangkat piknik di tanggal 20 November itu. Nggak tau apa yang menjadi dasar mengapa saya bisa seberuntung itu, mungkin kalo orang lain hak untuk ikut sudah hangus alias nggak bisa ikut lagi dan harus nunggu tahun depan. Karena nggak paham juga mengapa saya bisa demikian, so positive thinking aja lah dan say alhamdulillah.

Pukul 06.00 harus sudah di posisi (pabrik) iya, karena ini event piknik bersama seluruh karyawan+keluarga (bagi yang udah berkeluarga) kalo belum yaa..ah sudahlah. Terjadwal seperti itu dan untuk persiapan agar nanti dalam perjalanan nggak terlalu memakan waktu yang panjang, jadi pas di tempat tujuan (wisata) bisa lebih quality time deh. Awalnya ragu buat ikut setelah mendengar beberapa cerita dari temen yang lain yang udah duluan berangkat, tapi di lain hal saya udah sebegitu di beri kesempatan yang berulang-ulang, merasa iba/nggak enak kalo nggak berangkat. Sebenarnya udah kebayang gimana nanti, secara gitu ini untuk anggota keluarga karyawan dan yang belum berkeluarga itu pasti nggak banyak jadi gimana nanti saya disana, trus gimana saya bisa berbaur dengan yang lain dan gimana gimana gimana…(tak berujung). Tapi dengan mencoba untuk mempersiapkan itu semua dan mencoba untuk membuat diri sendiri enjoy pas disana nanti, akhirnya saya putuskan untuk berangkat saja.

Setelah sampai di lingkungan pabrik dan melihat-lihat bus nomer berapa yang bakalan saya naikin, akhirnya saya naik dan mencari nomer kursi yang tertera di tiket itu. Selang beberapa waktu sang kordinator bus mulai mengabsen sebari memberikan menu sarapan untuk para penumpang. Satu-satu di panggiil oleh bapak itu, dan tiba saya dipanggil dengan cukup lantang “bapak nur amin dan keluarga” seperti itulah bunyi dari panggilan bapak kordinator itu. Dan cukup membuat rame di dalam bus dengan gurauan dari salah satu penumpang yang terdengar “belum berkeluarga, masih bujang”. Ya, seperti itulah gurauan dari bapak penumpang yang memang cukup akrab dengan saya kalo di pabrik. Saya tersenyum sebari mengambil menu sarapan yang dikasih oleh bapak koordinator itu dan kembali ke tempat duduk saya. Setelah kurang lebih memakan waktu 4 jam, akhirnya saya dan rombongan sampai di pintu masuk temapt wisata. Setelah muter-muter untuk mencari tempat parkir, saya dan rombongan pun turun untuk bareng-bareng jalan menuju tempat wisata yang tidak terlalu jauh dengan tempat parkir bus. Sebari membawa nasi kotak untuk bekal makan siang, saya dan sekumpulan bujang pun berjalan bersama ke tempat tujuan.

Gelanggang samudera, iya itulah tempat tujuan piknik bersama tahun ini. Entah itu tujuan piknik tiap tahunnya atau bukan, yang pasti buat saya itu baru pertama. Kalo denger dari senior sih emang nggak jauh-jauh dari ancol sih, palingan ya di gelanggang samudera/samudera atlantis. Ya tapi itu nggak masalah kok, lagian kan ini dari anggaran perusahaan, jadi yang ini mah gratis dan yang penting ada keinginan untuk berangkat aja. Lanjuut…

Dan setelah masuk di pintu utama wisata yang pertama kali di cari ialah papan pengumunan guna untuk mencari jadwal pertunjukan berlangsung. Pertunjukan ini biasanya emang terjadwal dalam satu hari di tiap jam berapanya, makanya biar bisa nonton semua pertunjukan jadi lah nyari yang sesuai dengan waktu mulainya pertunjukan. Abis dapet selebaran jadwal pertunjukan, giliran mencari arah/rute yang menunjukan dimana pertunjukan itu berlangsung. Pertunjukan yang saya ikuti dalam wisata itu yaitu..
  •  Pertunjukan singa laut. Karena pertunjukan ini terjadwal di awal waktu dan pas dengan waktu kita tiba di situ, so pertunjukan pertama yang saya ikuti. Seperti biasa, sebelum puncak pertunjukan pasti ada intro nya (pengawal). Mulai dari pertunjukan berang-berang dan beberapa binatang lain, barulah abis itu pertunjukan singa laut nya dimulai.

Singa laut show
  • Lumba-lumba. Iya, pertunjukan selanjutnya kalo sesuai dengan jadwal yang saya terima. Disitu disuguhi dengan berbagai macam aksi dari si lumba lumba.

Dolphin show
  • Under water. Entah itu istilah biar yang dateng itu membayangkan kalo pertunjukan ini bakalan ‘wah’, tapi itu justru sebaliknya. Sebenarnya itu menyuguhkan para penari yang menari di dalam air yang di batasi dengan seperti kolam (untuk menyaksikan).

Under water show

  • Stuntman. Pertunjukan yang menurut saya ini menjadi pertunjukan yang menegangkan, disana disuguhkan para stuntman yang beraksi dengan mengambil tema ‘pirate’ alias bajak laut yang ingin mencuri benda pusaka.
  • Cinema 4D. Dalam bayangan saya ‘wah bakalan menyaksikan film action yang bisa nembus ke badan dengan sensasi seperti ikut dalam film itu’, tapi ternyata cuplikan film bertema education yang ditampilkan. Ya mungkin emang penontonnya bukan remaja, melainkan para keluarga. Tapi overall saya cukup terhibur.
Setelah melihat berbagai macam pertunjukan, waktu nya kita pergi ke tempat wisata yang satu lagi. Melihat berbagai jenis ikan yang ada di air tawar/air laut. Berkeliling ke sana kemari untuk melihat satu jenis ke jenis yang lain dari makhluk hidup beringsang. Sambil jeprat jepret ambil gambar sampe sampe bingung ambil gambar apa lagi.

Sebagai kesimpulan, untuk event ini buat saya cukup menyenangkan karena hanya butuh satu kata ‘mau’. Iya, yang penting ada kemauan untuk berangkat karena event ini tidak ada charge lagi (kecuali beli merchandise). Overall saya menikmatinya, cukup menyenangkan, wisata ini memang pas banget buat education dan itu cocok karena event keluarga (anak-anak) dan untuk yang masih melajang menurut saya cukup menghibur dan menikmati event ini. 
Share:

Kamis, 09 Februari 2017

Belanja



Belanja, belanja merupakan aktivitas yang menjadi sebuah rutinitas yang terjadwal dalam hal ini kebutuhan pokok yang memang setiap bulannya habis dikonsumsi. Lain halnya kalo belanja yang menjadi keinginan, barang yang memang sudah dimiliki namun masih ingin punya lagi dengan alasan agar bisa berganti ganti dan nggak itu itu mulu. Kalo dilihat dari tempatnya, untuk sekarang ini memang cukup banyak tempat perbelanjaan yang menawarkan begitu banyak barang. Namun kadang memang perlu tenaga tambahan untuk bisa ke tempat itu, tapi masalah itu sudah nggak terlalu menjadi hal yang membuat ‘pusing’ karena tempat-tempat seperti itu sudah berdiri bangunan-bangunan kokoh yang berjejer. Ditambah lagi sekarang dipermudah dengan layanan belanja online, belanja offline aja udah bisa dijangkau lha ini malah ada belanja online, makin tambah ‘semangat’ aja nih belanja nya.

Belanja bukan hal yang buruk, hanya saja kalo belanjanya itu nggak terkontrol alias overdosis itu yang bisa bikin buruk dan lagi kondisi kantong yang lagi nggak bersahabat. Apalagi kalo kantong nya itu lagi seret, boro boro mikirin belanja buat makan aja kadang bisa di kesampingkan. Nah, yang seperti itu yang seharusnya di kontrol, terjadwal dan nggak terlalu semangat belanja.

Nah, ngomongin soal belanja kadang saya itu mikir orang belanja itu kayak orang yang terhipnotis. Kenapa nggak, soalnya pas belanja itu ngeliatnya barang yang bagus bagus, model yang keren, bahan yang menggiurkan dan serasa kalo pas belanja itu ke hipnotis. Seringkali saya temui barang yang hendak saya beli itu emang perlu saya beli, namun setelah keliling dan memilih model, bahan, kualitas jahitan (baju, celana, dll) saya menemui barang yang ‘sepertinya’ cocok buat sehari hari tapi itu pas masih ditempat pembelanjaan. Pas dirumah, setelah diliat liat dan di cek lagi timbul rasa ‘nyesel’ beli barang itu. Mulai bertanya tanya pada diri sendiri “kenapa saya beli ini?”, model nya nggak jelas gini?, bahan nya juga agak kurang? So, barang yang bagus diantara yang bagus di tempat belanja itu kadang malah berkebalikan sama pas udah dibeli. Jadi seakan akan saya ke hipnotis buat beli barang itu yang nggak mikir pantes nggak pas saya pake, ngerasa aneh nggak pas saya pakai nanti? Itu pertanyaan yang nggak terjawab di tempat belanja dan baru sadar pas di rumah dan udah terlanjur beli barang itu. Seakan akan barang itu pun bisa ngomong “beli saya, beli saya, beli saya” itu yang terjadi kalo barang nya bisa ngomong.

Itu kalo beli offline alias on the spot alias langsung beli ditempat, lain hal nya kalo beli online. Beli online itu memudahkan untuk tidak perlu pergi ke tempat belanja dan berdesak desakan dengan orang lain. Kalo online itu hanya perlu sabar yang ekstra, nungguin barang nyampe alamat yang bener, milih penjual yang udah pasti testimoninya dan sabar kalo nggak sesuai ekspektasi (yang diinginkan). Tingkat kekecewaan belanja online itu kadang lebih besar kalo dibandingkan dengan offline. Secara gitu barang yang mau dibeli cuman bisa liat photonya aja, baca keterangan aja tapi nggak bisa menilai secara fisik nya. 

Share:

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.