Selasa, 21 Maret 2017

Cidro


Saat masih jaman sekolah ada salah satu mata pelajaran yang namanya Muatan Lokal. Mata pelajaran itu saya dapat dari pas waktu masuk SD sampe SMA, mata pelajaran muatan lokal ini isinya mata pelajaran Bahasa Jawa. Mungkin karena saya berasal dari jawa tengah jadi ada mata pelajaran khusus bahasa jawa, tapi pas ketemu temen yang daerah jawa barat itu juga ada mata pelajaran Bahasa Sunda. Nah, saya pikir itu memang seperti mata pelajaran khusus untuk daerah jawa (untuk tetap melestarikan bahasa lokal).

Pas waktu SD ada tugas atau dalam hal ini sih bisa dibilang ujian praktek (karena moment pemberian tugas itu pas di ujian) untuk menembangkan satu tembang di depan kelas (individu). Tembang ini ialah sebuah lagu yang dinyayikan menggunakan bahasa jawa, isi atau maksud dari tembang ini biasanya berisi ajakan, nasehat dan lain-lain. Dan tembang ini juga bersyair seperti hal nya pantun, saling berkaitan maksud tiap bait nya. Nah, setelah beranjak ke SMP kalo nggak salah tidak ada ujian untuk menembangkan sebuah lagu berbahasa jawa (sedikit lupa). Tapi kalo pas waktu SMA ada juga tugas untuk menyayikan lagu bertema campursari (sedikit modern) yang tentunya menggunakan bahasa jawa. Ada sebuah lagu yang saya sendiri nggak tau kenapa atau alasan apa kok sampe pilih lagu itu. Judul lagunya itu Cidro dari Didi Kempot. Tau kan siapa Didi Kempot? Untuk lebih jelasnya silahkan kepo in siapa itu Didi Kempot. Oke, saya singgung sedikit tentang siapa itu Didi Kempot, Didi Kempot itu merupakan salah satu penyanyi yang berasal dari jawa tengah, tepatnya di kota Solo. Nah, mas Didi ini bermusik dengan menggunakan bahasa Jawa (pastinya) dan mas Didi ini terkenal untuk kalangan lagu jawa. Mungkin dengan aliran musik sedikit keroncong yak, tapi saya nggak tau pastinya.

Oke, kembali tugas menyanyikan lagu berbahasa jawa. Alasan kenapa saya ambil salah satu lagunya mas Didi ini, yang pertama karena lagu-lagu mas Didi ini cukup familiar di telinga (pas didengerin) dan untuk bahasa saya cukup mahir berbahasa jawa (karena asli jawa tengah). Dan untuk menghafal satu lagu ini cukup gampang (sudah familiar) jadi lebih PeDe saat nanti tampil di depan kelas (hapal). Nah, alasan kenapa saya milih lagu mas Didi yang berjudul Cidro ini yang saya nggak tau pasti alasannya. Kalo untuk lirik itu cukup gampang dihapalin, kalo nada lagu ini cukup melo yak, kalo untuk makna lagunya saya waktu itu nggak kepikiran sampe kesitu (makna lagu). Nah, tapi setelah saya denger-dengerin lagu itu beberapa saat setelah selesai maju ke depan kelas nyanyi, liriknya itu memang seperti mengisyaratkan bahwa seseorang di lagu itu sedang patah hati karena alasan beda derajat (misal kaya dan miskin). Dan itu seakan-akan mengisyaratkan itu di beberapa lirik lagu nya.

Wis sak mestine, ati iki nelongso (sudah semestinya, hati ini sedih)
Wong sing tak tresnani, mblenjani janji (orang yang saya cintai, ingkari janji)
Opo ora eling, naliko semono (apa tidak ingat, pas waktu dulu)
Kebak kembang wangi jroning dodo (bagai bunga wangi didalam dada)
Kepiye maneh, iki pancen nasibku (gimana lagi, ini memang nasibku)
Kudu nandang loro, koyo mengkene (harus merasakan sakit, seperti ini)
Remuk ati iki yen eling janjine (hancur hati ini jika ingat janjinya,)
 ora ngiro jebul lamis wae (tidak taunya cuma bohong belaka)
Gek opo salah awakku ini (trus apa salah saya ini)
kowe nganti tego mblenjani janji (kamu sampai tega ingkari janji)
Opo mergo kahanan uripku ini, (apa karena keadaan hidupku ini)
 mlarat bondo seje karo uripmu (miskin harta, berbeda dengan hidupmu)
Aku nelongso mergo kebacut tresno (aku nelangsa karena terlanjur cinta)
ora ngiro saiki kowe cidro (tak kukira sekarang kamu ingkar)

Itu lirik lagu dari Cidro dari mas Didi, jadi bisa dibayangin kan kira-kira apa maksud dari lagu itu.
Nah, kalo menurut berita (info) yang saya sempet denger bahwa lagu yang didengerin itu menggambarkan apa yang sedang dirasakan. Kalo memang lagi happy biasanya dengerin lagu-lagu yang temanya happy juga, bergitu juga kalo misalkan sebaliknya. Nah, tapi beda dengan saya pas waktu milih lagu itu saya nggak sedang dalam status “berhubungan” atau bahasa kerennya itu menjalin asmara dengan cewek. Alias saya waktu itu lagi single. Kalo memang info yang dari dapat seperti diatas itu seharusnya saya dalam posisi nggak lagi single, tapi kenyatannya lagi single. Nah, ini yang aneh memang, itu yang saya rasakan juga waktu setelah saya selesai menyanyikan lagu itu dan setelah saya dengerin beberapa kali lagu itu. Dan sampe sekarang kadang saya masih kepikiran kenapa saya pilih judul lagu itu??


Share:

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.