Saat ngerasa bosan sama hal yang
udah biasa, mulai kepikiran sama hal yang lain yang ingin dicoba. Entah bakalan
lebih baik atau malah sebaliknya, tapi tentu saja nggak ada salahnya dicoba. Ya
itung-itung jadi pengalaman, kalo baik ya dilajutin kalo nggak baik ya
tinggalin. Sama kayak saya yang baru pertama kali punya pengalaman ini,
pengalaman yang sebelumnya cuman dengerin aja dari orang lain dan belum berani
buat nyobain. Tapi perlu dicoba.
Kereta api itu salah satu alat
transportasi darat yang ada di indonesia, selain juga ada bus dan kendaraan
roda lainnya. Transportasi yang mungkin digemari beberapa orang yang istilahnya
‘akses ke stasiun’ cukup terjangkau/dekat, tapi kalo buat yang agak jauh juga
masih ada rasa bimbang pilih salah satu transportasi ini. Kalo bagi saya yang agak
jauh dari stasiun terdekat pun jadi pilihan sekunder buat perjalanan ke
kampung. Menurut saya, enaknya kereta itu lebih cepet kalo dibandingkan dengan
bus misal, lebih tepat waktu, jadi lebih seorang yang perlu planning sebelum
melakukan segala hal karena untuk mendapatkan tiket kereta ini beda dengan bus.
Kalo untuk kereta paling nggak 2 mingguan sebelum tanggal pemberangkatan
(karena kalo seminggu nggak jamin bisa dapet, apalagi kurang dari seminggu).
Trus waktu pemberangkatan dari stasiun cukup tepat waktu (pengalaman saya).
Kalo dibandingkan dengan bus, pembelian tiket bisa seminggu sebelumnya dan itu
dapet.
Baru sekitar sebulan yang lalu
saya beranikan untuk nyobain naik kereta pas pulang kampung dan itu pertama
kali saya naik kereta dengan jarak yang jauh, bukan hanya sekedar beda kota aja
tapi juga beda propinsi. Dan apa yang saya dapatkan selama perjalanan saya
menggapai pengalaman baru. Penampakan. Iya, penampakan kota yang biasanya hanya
dipenuhi dengan kendaraan beroda yang lalu lalang sepanjang jalan tol, begitu
banyak bangunan-bangunan tinggi, bangunan dengan masing-masing bertemakan “market”
dan begitu ramainya traffic lamp. Ya, itu adalah penampakan saat berkendara
dengan bus. Tapi lain hal penampakan saat berkendara menggunakan kereta api. Apa
yang saya sebutkan diatas hanya sedikit yang saya liat, semua penampakan itu
tergantikan dengan indahnya sisi lain ‘kota’ sepi dengan traffic lamp, sepi
dengan “market”, sepi dengan panjangnya jalan tol dan itu tergantikan dengan
hijaunya puluhan atau bahkan ratusan hektar sawah, bentangan awan di sepanjang
luas nya sawah, begitu gelapnya sebuah terowongan.
Pagi. Iya, kalo nggak waktu pagi
nggak mungkin saya bisa liat penampakan seperti itu. Ini sebuah keberuntungan
atau bukan saya pun tak tau, saya hanya berestimasi dengan panjangnya
perjalanan saya nanti, bukan nggak mungkin harus ngambil jadwal pemberangkatan
di waktu pagi. Namun bisa dikatakan sebuah keberuntungan kalo saya bisa melihat
indahnya penampakan itu. Dan mungkin nanti suatu saat saya akan kembali
menggunakan jasa kereta api untuk transportasi saya saat pulang kampung.