Kamis, 23 Mei 2013

Suasana Hati


Suasana hati,
Mengenai suasana hati, tentu para pembaca tahu sendiri kan jika hanya diri sendiri yang mampu mengenalinya. Nah, jadi para pembaca sendiri pula yang menyimpulkannya. Terus apa hubungannya dengan menyinggung hal ini, hingga mau menulisnya pula???
Jadi begini, suasana berarti keadaan suatu peristiwa kalo menurut KBBI sih. Keadaan yang menggambarkan sebuah peristiwa yang sedang berlangsung. Dan jika digabungkan dengan kata Hati, yang berarti keadaan yang menggambarkan hati seseorang. Tetapi sangat sulit sekali jika berhubungan dengan namanya HATI, susah beudt………………
Karena dengan hati kita mampu merasakan hal-hal yang enak ataupun tidak enak, semua perasaan ada didalam hati tersebut. Dari yang suka hingga duka. Suka mampu digambarkan dengan emoticon senyum, dan duka digambarkan dengan emoticon sedih. Akan tetapi, orang yang hebat adalah orang yang mampu menutupi kesedihannya dengan senyuman, tetap senyum walau sedikit menyakitkan. Dan hingga suasana hati pun seakan muncul dari penglihatan secara kasat mata, atau dengan melihat secara fisiknya.
Disaat kita dalam suasana hati yang nyaman, hal positif pun timbul dengan sendirinya yang akan mendorong untuk melakukan hal-hal yang ia rasakan dengan suasana hati yang seperti itu. Beda halnya jika suasana hati kita sedang kacau. Hanya hal negatiflah yang akan selalu muncul entah dari mana ada pikiran tersebut. Seakan hanya terlintas begitu saja. Walau hanya sepintas, akan tetapi akan sulit sekali untuk dihilangkan.
Begitu pula dengan apa yang saya rasakan, sering kali saya mengalaminya. Pengalaman yang tak ingin saya bagi dengan orang lain, karena hanya akan mempengaruhinya dengan hal-hal buruk yang saya katakan. Akan tetapi jika memang perlu untuk dibagi, saya hanya bisa berharap semoga apa yang saya sampaikan tak akan dilakukan oleh orang lain.
Hidup sendiri, lagi-lagi hanya alasan itu yang mungkin mendorong saya membayangkan hal-hal yang “aneh”. Dan terlebih lagi saya buka tipe orang yang suka curhat. Sangat sulit sekali mengungkapkan apa yang saya rasakan, seakan tak ada keberanian untuk mengungkapkannya. Apakah ini yang dimaksud dengan tidak bisa menikmati hidup? Atau hidup hanya untuk dipikirkan bukan untuk dijalani? Ataukah hal-hal lain?
Share:

Selasa, 14 Mei 2013

Keluarga Baru


Kini kita sedikit mengulas hari-hari yang lalu atau flash back  pada kejadian-kejadian yang telah lalu. Diawali dari mana? Dari mana aja boleh….hhhaaa
Di mulai dari adanya wacana mengenai pendaftaran untuk sebuah progam pendidikan. Informasi ini yang telah membuat saya bertemu dengan orang-orang hebat sekarang. Perjuangan dari sekian orang yang sangat berminat pada program ini, tak hanya saya sendiri yang berjuang akan tetapi semua orang yang berada di dalamnya. Tes demi tes kami lalui dengan penuh keyakinan dan kepesimisan. Perasaan senang, takut, sungkan, cuek, ini membuat kami semua dipaksa merasakannya. Senang jika nantinya dapat masuk. Takut jikalau gagal. Sungkan berpendapat karena tak mengenalnya. Cuek terhadap diri sendiri dan orang lain.


Dengan perjuangan yang begitu hati-hati dan menanamkan sebuah keyakinan bahwa kita layak untuk menang. Akhirnya dari sekian banyak orang yang mengikuti, terpilihlah 30 orang yang benar-benar layak (percaya diri). Orang-orang ini tak hanya orang asing bagi saya, tetapi begitu juga dengan latar belakang yang berbeda pula satu sama lain. Pengalaman baru yang saya dapatkan, karena dapat belajar bersama dengan mereka yang tak satu pun yang berlatar belakang sama dengan saya. Dengan adanya pendekatan demi pendekatan, berkumpul bersama, akan tetapi tetap saja bergelut dalam sebuah permainan. Permainan yang menggambarkan bahwa setiap hal pasti akan mengalami sebuah kompetisi yang menginginkan sebuah kemenangan. Bukan hal menang atau kalah,akan tetapi pendekatan antar sesama, semangat juang, pangakraban, menjalin silaturahim. Menyamakan tujuan, membuat komitmen bersama.
Memulai mengakrabi dari yang kelompok kecil, kelompok yang terbentuk untuk mengikuti sebuah games. Perkenalan satu sama lain dalam kelompok. Berusaha mencapai sebuah kekompakan, team work, menyamakan satu tujuan untuk menang dalam setiap permainan. Hidup dalam kelompok selama kurun waktu yang singkat. Mulai berbaur dalam satu kelompok besar. Mengenali identitas masing-masing. Memasuki kelompok belajar dalam lingkup besar ber30 orang. Perasaan acuh, cuek, malu masih melengkapi hari-hari pertama mengikuti pembelajaran. Tapi tidak selamanya akan mengacuhkan atau tak menganggap ada, karena kita ber30 adalah keluarga baru sekarang. Jadi kita yang membuat, mengalami, maka kita pun harus membuat keadaan yang paling nyaman di masing-masing individu.
Hitungan hari pun begitu terasa di saat belum sama sekali mengenal satu sama lain, kecuali dengan satu kelompok saja. Kita berkeyakinan bahwa masih ada perjuangan yang harus kita perjuangkan kelak, tidak mungkin kita begini terus tanpa mengenal satu sama lain. Toh ini kan telah menjadi sebuah keluarga baru. Waktu demi waktu kita lalui bersama,dan bukan tidak mungkin kita dapat merasakan indahnya sebuah keluarga. Berbagi dalam suka dan duka, karena disinilah keluarga. Keluarga yang baru dan perlu adanya pupuk-pupuk kepercayaan, pondasi dengan keyakinan agar senantiasa dapat tumbuh menjadi keluarga yang penuh akan rasa percaya satu sama lain dan yakin bahwa kita mampu untuk mewujudkan tujuan bersama.
Setahun berlalu atau 2 semester terlalui dengan penuh akan kejadian-kejadian yang menyenangkan, sedih bersama, senang bersama, dan semua bersama-sama. Keakraban yang makin erat, jalinan silaturahim, kerja sama untuk mencapai kata kompak. Hampir pula beranjak pada tahun kedua, rasa-rasanya semakin erat lagi tali persaudaraan, kerja sama yang makin menuju kekompakan. Sifat-sifat dan karakter masing-masing mulai terhapalkan bagi saya sendiri. Komitmen yang tertanam pada diri kami semua lebih teryakinkan. Dengan terlalu dekatnya ikatan ini, hal yang tak bisa dipungkiri yaitu suka satu sama lain. Hal yang cukup wajar bukan?hehehe….
Dan filsafah jawa pun ikut turut andil dalam hal ini yaitu “witing tresno jalaran soko kulino”.
Keluarga baru bagi saya karena didalamnya terdapat orang-orang hebat, saya pun ingin sekali terus mengucap syukur. Syukur Alhamdulillah telah menjadi salah satu yang didalamnya terdapat orang hebat seperti kalian semua teman-temanku. Terkadang saya pun berpikiran bahwa saya adalah orang yang paling beruntung. Orang beruntung diantara orang-orang hebat ini.
Share:

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.