Minggu, 22 Desember 2013

Tinggallah Sebuah Akun

Sudah menjadi kebiasaan apa emang sudah menjamur di kalangan anak jaman sekarang? Iya, walau hanya sekedar  tau dan ikut-ikutan aja, biar lebih keliatan keren dan ter-update. Sekarang  banyak bermunculan sosmed yang baru dan masing asing kalo pengen nimbrung. Bukan hanya ngerasa nggak bisa makenya, tapi juga mungkin nggak mampu untuk membeli barang yang lebih memudahkan cara mengaksesnya. Ada juga sosmed yang emang sangat mudah untuk diakses dan emang paling di gemari.

Pernah saya waktu pertama kali buat akun di salah satu sosmed, inget sekali karena waktu itu saya hanya ikut-ikutan. Karena ada tugas sekolah yang mewajibkan belajar membuat sebuah e-mail, jadi ya hanya sekedar buat aja, orang yang penting bisa dan pernah buat. Dari situ karena e-mail menjadi syarat untuk bisa membuat akun di sosmed. Berhubung dulunya saya itu nggak bisa kalo nggak ada temennya, jadi saya dan temen bebarengan bikin itu e-mail. Nah, setelah kelar bikin e-mail langsung nyoba bikin juga akun sosmed. Intinya akun sosmed saya yang buat bukan saya sendiri, melainkan temen-temen saya. Iya, itu berlangsung cukup lama, karena sampai sekarang masih saya pakai akun ini. Semakin kesini semakin ngerti gimana makenya. Orang tinggal nulis di kolom yang tertera dan kemudian tinggal pilih “bagikan”. Dan kayak itu udah bisa, dan orang menyebutnya “update status”.

Karena sering makenya, jadi kayak sosmed ini dunia sendiri. Apa yang pengen di tulis tinggal nulis aja, dan orang yang menjadi teman akan bisa liat&baca. Yah, begitu banyaknya tulisan-tulisan yang beda-beda setiap harinya, karena bukan saya sendiri yang melakukan hal yang sama.
Dulu, emang saya saya cukup menikmati dengan adanya sosmed ini. Tapi sekarang jadi kurang begitu menggubris apa sosmed itu. Mungkin karena saya punya pengalaman yang buruk tentang tulisan-tulisan saya yang terlalu ter-expose kemana-mana. Tapi apalah itu, saat ini memang saya lagi malas buat update status, dan bahkan sekarang saya hanya menjadi silent reader. Iya hanya sekedar buka doang, karena barangkali ada informasi-informasi dari temen-temen.


Share:

Selasa, 10 Desember 2013

Tak Terlupakan

Rasa, perasaan dan perasaan itulah yang menjadi orang lebih kuat,dan hebat. Mengenai hal perasaan yang memang sangat hangat diperbincangkan di kalangan remaja-dewasa yang sedang mencari-cari dan memilah pasangan. Hingga muncul istilah-istilah baru yang masuk ke dunia remaja seperti galau, yang sebenarnya menegaskan dengan bingung.
Akhir-akhir ini saya malah sering merasakan tentang apa sih yang beda dengan dari sendiri?apa saya berubah?atau sebutan apalah yang lain. Memang sih mungkin saya punya masalah dengan masa lalu saya yang dibilang terlalu sulit untuk dilupakan. Bagi sebagian orang mungkin bisa dengan mudah melupakan masa lalu, mengganti dengan rencana dan harapan untuk masa depan. Dan yang anak jaman sekarang sebut dengan move on. Mungkin banyak yang menyimpulkan kalo masa lalu biarlah menjadi masa lalu dan pengalaman untuk tidak mengulangi yang kedua kalinya.

Dipertengahan bulan kemarin, yang menjadi bulan yang begitu indah untuk saya. Walau hanya sekedarnya, tapi bagi saya itu bukan hanya sekedarnya. Dan berubah menjadi kurang menarik di saat rencana saya tidak dapat berjalan dengan baik. Tapi bagi saya itu menjadi moment yang bagus buat belajar dan menjadi pengalaman tersendiri. Mulai dari pertengahan bualan kemarin, saya merasakan ada hal yang sempat saya rasakan dan pada saat itu seperti saya kehilangannya. Sampai saat ini kembali saya merasakan hal yang sama seperti itu, dan ingin sekali saya merasakan untuk kedua kalinya. Kebiasaan, lingkungan, respect dari teman dekat, hingga someone yang menjadi special. Bukan berarti saya menjadi lebih berharap, tapi seperti ingin sekali hati dan tubuh ini melakukan hal yang lebih bermanfaat yang sifatnya untuk memperbaiki/renovasi.


Hingga saat ini, saya kangen dengan kebiasaan, lingkungan, omongan temen dan celotehan-celotehan mereka. Ada sebuah event kelas, usulan saya sendiri dan menjadi pesimis saat pengen diungakapkan. Dan event itu kelar hari ini. Saat rencana saya pengen mengucapkan rasa terima kasih, malah nggak sempet dan mungkin bukan waktu yang tepat juga. Terus setelah pulang, saya sempat nggak PeDe saat pengen ngucapin lewat sms, terus saya tanya sama temen. Gimana kalo saya ngucapinnya lewat sms?terus temen saya jawab, iya nggak apa-apa, orang tadi juga nggak sempet. Nah, dari situ saya beranikan untuk ngirim pesan kesemuanya. Dan ini yang menjadi saya tidak mudah lupa, reaksi dari semuanya yang begitu positif, dan ternyata selama ini saya lupa memiliki dunia yang begitu nyaman ditengah-tengah orang yang begitu antusias dan bijak. Dan yang membuat saya lebih nggak sadar, ternyata inilah yang sangat saya rindukan. 
Share:

Jumat, 22 November 2013

Banyak Tidur, Tambah Ngantuk

Akhir-akhir ini saya cenderung mengalami kebiasaan yang buruk bagi saya. Seperti mengulang kebiasaan lama. Entah bagaimana bisa saya ini mulai lagi, mungkin begitu banyak alasan. Alasan yang nggak karuan benarnya, atau hanya dibuat-buat sebagai alasan. Kebiasaan yang nggak baik untuk dibiasakan, karena pepatah pun mengatakan “tidur di pagi hari nanti rezekinya di patok ayam duluan”, hanya pepatah humor kali. Tapi nggak tau juga. Satu hal yang mengganggu pikiran saya yaitu kenapa bisa setelah subuh bisa tidur lagi?apa efek dari kurang tidur? Yang tau jawabannya hanya diri sendiri.

Coba telusuri dari kurang tidur, mungkin ada benarnya juga kalimat itu. Benar adanya kalo saya akhir-akhir ini suka begadang, entah begadangin apa. Tapi cuma pengen aja. Nah, kalo emang demikian berarti jatah tidur berkurang. Iya nggak? Mungkin iya, karena jatah untuk istirahat di malam hari hanya sekitar 7-8 jam. Dan saya mungkin cuma sekitar 5 jam. Tapi kan nggak ada ngaruhnya, sayanya aja yang kebiasaan malas bangun. Padahal siangnya juga sering tidur, tapi kenapa masih aja tidur di pagi hari. Pernah kemarin saya kelewatan sepertinya. Jadi begini, hari sebelumnya udah punya jadwal untuk pergi dan ngajakin temen biar agak rame, lagian juga sama-sama pengen pergi karena ada kebutuhan yang sama. Dan usah sepakat di jam tersebut kita bareng-bareng berangkat. Paginya setelah subuh, saya niat untuk tidak tidur lagi. Saya cari kegiatan biar tidak tidur, maen game, ngacak-ngacak kostan dll. Hal itu bisa sedikit membantu, tapi malah pas jam mau berangkat sempat tiduran bentar, dan ternyata malah bablas tidur. Untungnya cuma sekitar 10 menitan dan buka hp ternyata udah ada 1 panggilan tak terjawab dan 3 pesan yang masuk pas saya tidur. Jadi tergesa-gesa untuk segera beranjak pergi ke kamar mandi. Setelah ketemu temen yang ngajakin tadi, langsung dia koment.
Loe baru bangun yak?tanyanya
Emang kanapa?sangkalku
Keliatan muka loe baru bangun. Katanya
Saya mengangguk lirih dan berkata iya*dalam hati


Tapi kalo menurut saya bukan perihal kurang tidur, tapi malah kebanyakan tidur. Dari pagi tidur, siangnya tidur dan malam pun tidur. Gimana nggak kebanyakan coba? Ya, mungkin hanya pendapat pribadi saya, kalo banyak tidur malah jadi males dan pengennya cuma tidur dan pengen tidur. Ditambah lagi nggak ada kegiatan sama sekali di kostan, tambah jenuh, tambah males, dan tambah bosen. 
Share:

Senin, 18 November 2013

Plegmatis, Karakter Penengah

Ada beberapa kepribadian dari manusia. Diantaranya ialah sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis. Setiap orang memiliki kepribadiannya masing-masing. Dan sekarang saya ingin menuliskan salah satu diantara kepribadian diatas. Yaitu plegmatis. Menurut saya kepribadian ini mudah untuk digambarkan, karena ini adalah kepribadian saya sendiri. Jadi mudah untuk digambarkan dan mudah diilustrasikan.


Sebenarnya saya nggak begitu memahami mengenai kepribadian, karena emang baru-baru ini saya tau kepribadian. Hal ini karena saya mengalaminya sendiri, dimulai dari adanya aplikasi di salah satu social network yang saya punya. Karena penasaran jadi saya buka dan jalankan aplikasi ini, yakni kuis tempramen. Pertamanya sih cuma mengisi pertanyaan-pertanyaan yang biasa. Yaudah saya jawab apa yang ditanyakan dan tiba-tiba langsung keluar hasilnya. Dan hasilnya pun nggak terlalu saya pikirkan, jadi karena rasa penasaran saya udah terpenuhi terbayar. Sebenarnya percaya nggak percaya dengan hasil yang terpampang. Tapi setelah saya baca berkali-kali kayak seperti ada yang nyambung atau memang sama dengan apa yang saya rasakan. Nah, dari situ saya malah cenderung seperti termotivasi untuk mengetahuinya lebih. Jadi saya coba cari-cari di internet, blog-blog yang berisi dan mengulas tentang kepribadian yang satu ini say abaca dan coba meresapi. Emang sih, percaya nggak percaya. Tapi apa salahnya hanya mengetahui saja. Dan karena mungkin setiap orang itu sependapat atau yang lain, hasil pencarian saya mengenai kepribadian plegmatis ini menyimpulkan bahwa isinya itu sama semua. Hahaha……nggak tau kenapa. Sekali lagi emang ada yang sama dengan apa yang saya rasakan, ada juga yang malah melebih-lebihkan, bahkan nggak jelas. Ada beberapa pendapat dari orang yang menuliskannya yang saya coba resapi dan analisa. Tapi karena karakter plegmatis ini bukan orang yang bisa menganalisa sesuatu dengan begitu sempurna menganalisanya. Jadi malah bisa jadi, bisa jadi seperti itu.

Mengenai plegmatis, karakter yang menjadi penengah untuk semua karakter. Intinya plegmatis ini menjadi salah satu karakter yang bisa melerai karakter-karakter lain. Itu salah satu ciri dari plegmatis. Selain dia suka akan perdamaian, tidak suka adanya kekerasan, cenderung suka mengambil jalan keluar yang menarik. Hal yang tak bisa dipungkiri dari setiap karakter ialah sisi negatifnya. Kalo menurut saya, apa yang saya rasakan mungkin sisi negatifnya dari si plegmatis ini ialah dia orangnya mudah tersinggung/sensitive, kurang percaya diri, mudah down kalo ada tekanan, dll. Iya, itu adalah sebagian dari sisi negatifnya. Tapi ada pertanyaan yang menurut saya masih ganjil yang mengganggu pikiran. Yaitu apakah orang-orang plegmatis ini adalah orang yang kuat?kuat dalam hal menerima kritikan misalnya. Karena menurut saya si orang plegmatis ini lebih rela sakit daripada masalahnya berkepanjangan. Walaupun begitu masih banyak pula hal positif dari si plegmatis ini.
Share:

Jumat, 15 November 2013

Salah Kaprah

Ada sebuah kisah tentang seorang pemimpin. Seorang pemimpin menjadi panutan bagi orang yang dipimpin. Ada kata bijak mengenai pemimpin ini, dan ini pun dalam bahasa jawa.yaitu "ing ngarsa sung tuladha" yang artinya yang ada di depan sebagai contoh. Ngomong-ngomong soal pemimpin, saya ada beberapa cerita yang mungkin sedikit nggak jelas. 

Begini ceritanya, suatu saat di sebuah masjid. seorang pemimpin untuk tempat ini biasanya di sebut dengan imam. Di waktu tertentu seperti biasa melaksanakan shalat berjamaah di masjid dengan dipimpin oleh seorang imam. Karena imam disini sebagai pemimpin, maka pasti menjadi panutan bagi yang di pimpin atau jemaahnya/makmum. Nah, di suatu hari ada sebuah insiden yang mengharuskan si imam untuk melepas celananya. Karena biasanya ia selalu menggunakan sarung untuk shalatnya. Nah, karena memang menurut si imam ini adalah hal yang memang harus dilakukan, maka ia pun tak perlu pikir panjang untuk melepas celananya. Dan tanpa ia harus menghimbau kepada makmumnya, karena ini hanya hal yang biasa dan memang harus dilakukan, karena ini menjadi syarat sahnya shalat yaitu pakaian yang di pakai haruslah bersih.
Tanpa disadari oleh sang  imam, ternyata seluruh makmum mengikutinya melepas celana mereka masing-masing. Karena menurut makmumnya itu sendiri, ini adalah himbauan dari sang pemimpin dan sebagai orang yang dipimpin haruslah mengikuti pemimpin begitulah yang dipikirkan oleh para makmum. Walaupun sebenarnya celana masing-masing makmum sendiri itu tidak sama dengan apa yang menimpa si imam. Karena mungkin makmumnya masih terlalu awam dan nggak tau betul mengenai syarat sahnya shalat. Dan hanya mengikuti apa yang dilakukan si imam seperti hanya gerakan-gerakan shalat. Walaupun demikian, kesalahan si makmum ini bukan karena ia salah mengerti dan bukan karena ia tak harus mengikuti apa yang imam lakukan, tetapi mereka nggak mengerti apa yang menjadi alasan untuk melepas celananya. Jadi belum tau apa yang menjadi masalahnya, tapi malah tetep kekeh mengikuti apa yang dilakukan si imam/pemimpin dan hanya ingin menjadi orang yang patuh kepada pemimpinnya. begitulah jalan pikiran seorang awam.
Share:

Senin, 11 November 2013

Otodidak, pintar pintar bodoh

Belajar, mengenai perihal belajar itu tiada hentinya kalo terus ngomongin soal belajar. Karena setiap orang berhak menerima pengajaran dan hak belajar. Hingga ada hadits yang mengatakan tentang belajar yakni tuntunlah ilmu walau sampai ke negeri cina dan tuntunlah ilmu hingga sampai liang lahat. Dari petikan hadits ini menjelaskan bahwa tidak ada halangan dan hingga akhir hidup ini adalah waktu yang luang untuk terus belajar.
Belajar tidak ada pathokan bagaimana cara kita mendapatkan bahan ajaran tersebut. Dari instansi-instansi pemerintah di bidang pendidikan hingga yang lain. Begitu pula saya sendiri, saya senang bila masih di beri kesempatan untuk terus belajar. Senang kalo terus bisa belajar, tapi halangan berasal dari diri sendiri, seperti psikologis, males, bosan dll. Nah itu dia tantangannya. Semakin tinggi mimpi yang diraih semakin berat pula rintangannya. Sudah…sudah…sudah jangan terlalu serius.
Autodidak, tau autodidak kan?atau sering juga orang bilang otodidak. Ya….autodidak adalah proses belajar mandiri, hanya diri sendiri tanpa ada guru, atau orang yang mengajarinya. Nah ini dia yang sedang saya geluti saat ini. Dari segi apapun, dari desain, hal baru yang diterima hingga pengen bisa membuat sablon kaos dll.  Kalo di liat untuk berguru atau mengikuti LPK-LPK mengenai desain pasti mahal harganya, tapi untuk bisa ahli mungkin lebih berpeluang. Karena hal uang dan biaya yang melambung bila ambil kursus, mending coba-coba sendiri itulah yang mendasari dan memotivasi diri saya sendiri. Otodidak sebenarnya bagus, tinggal kreativitas masing-masing orang, tapi ini hal pengembangannya saja.

Setiap hal itu ada kekurangannya, meskipun sistem pembelajaran kayak gini. Kalo lagi males, boring, bad mood jadi nggak semangat buat ngelanjutin belajarnya. Orang nggak ada yang ngajarin, jadi tergantung dari diri sendiri. Ini mungkin menjadi rintangan dan tantangan bagi saya, otodidiak itu hal yang wajar, setiap orang boleh menerapkannya. Menurut saya pribadi, otodidak ini cara pembelajaran yang bagus buat pemula dan suka ngacak-ngacak, coba-coba dan penasaran pada hal bagus seperti saya. Tapi sisi negatifnya ialah si orang otodidak ini bisa, bahkan mengerti setiap step. Tahap-tahapan prosesnya. Tetapi juga ia tak mampu untuk membuat sebuah kesimpulan, menjelaskan apa maksud dari setiap stepnya. Berbeda halnya jika ada guru, karena pasti mengerti setiap penjelasan dari sang guru. 
Share:

Sabtu, 02 November 2013

Cerita Lucu

Ini pertama kalinya saya nge-posting tentang yang beginian. Beginian apa nih maksudnya?maksudnya itu nge-posting tentang cerita lucu atau humor. Begini ceritanya......
Suatu hari di sebuah desa yang sedang mengadakan sebuah acara peringatan. Peringatan ini bertemakan siraman rohani. Ceramah gitu deh. Semua hal yang perlu dipersiapkan demi terselenggaranya atau suksesnya acara ini di usahakan oleh panitia-panitia setempat. Panitia tersebut menangani berbagai macam, dari tempat, waktu, snack, pengisi acara atau ustadz dan lain-lain. Nah, setelah hari H untuk acaranya ini, semua orang yang diundang muali berdatangan satu per satu hingga memenuhi kursi yang telah disediakan. Seperti biasa sebuah acara, sebelum menginjak acara inti ada beberapa selingan seperti pembukaan oleh ketua panitia, aparat desa dll. Dan juga pembacaan ayat suci Al Quran. Selingan tersebut di lakukan hingga inti acara yaitu siraman rohani dari ustadz. 

Setelah beberapa waktu, ternyata sang ustadz tak kunjung datang seperti yang telah dijadwalkan. Dari panitia berusaha untuk selalu menghubungi sang ustadz tersebut. Dan jawaban yang diterima oleh panitia ialah untuk sabar menunggu, karena sang ustadz masih diperjalanan (kata istri ustadz). Hingga waktu semakin lama sang ustadz tak kunjung datang juga. Akhirnya ketua panitia langsung menemui sang ustadz ke kediamannya. Dan ternyata sang ustadz lagi sakit dan kemungkinan tidak bisa mengisi ceramah. Ketua panitia agak kecewa dan kaget, kenapa tiba-tiba seperti ini, berarti acara ini tak sesuai yang dijadwalkan. Akan tetapi masih ada anak sang ustadz, kebetulan anak itu juga sudah berumur untuk melanjutkan apa yang dilakukan oleh sang ayahnya. Tak berpikir panjang, ketua panitia ini langsung meminta bantuan anak tersebut untuk menggantikan sang ayah untuk mengisi ceramah. Dan si anak pun tak memiliki pilihan selain mengiyakannya, karena semua orang telah menunggu. Sang anak dan beberapa panitia kembali ke panggung untuk melanjutkan acara. Langsung saja anak ustadz tersebut naik panggung untuk memberikan ceramah sebagai inti dari acara ini. 

Sang anak pun langsung menyapa dengan salam

'assalamu'alaikum warokh matullahi wabarakatuh' kata sang ustadz.
'wa'alaikum salam......serempak jawaban terdengar dari jemaah

dan sang anak ustadz ini memulai untuk segera menyampaikan materi ceramah. Dengan di awali sebuah pertanyaan.

'apakah semua sudah tau kenapa saya disini?tanya sang ustadz
'suuddahhhhh.... jawab para jemaah
'jadi semua sudah tau kenapa saya disini, kalau begitu saya tidak perlu menyampaikan apa-apa karena semuanya sudah tau, kata sang ustadz
Dan dengan menutup salam, sang ustadz pun menutup ceramah dan bergegas turun dari panggung.

Sebelum terlalu jauh, ketua panitia membujuk anak ustadz tersebut untuk tetap melanjutkan. dan yang sebelumnya panitia sudah memberi aba-aba

'jika ustadznya bertanya lagi seperti kayak tadi bapak-bapak/laki-laki menjawab dengan 'sudah' dan ibu-ibu/perempuannya menjawab 'belum'. 

Dan sang ustadz itu naik kembali ke panggung dan memberikan pertanyaan yang sama, dan seperti apa yang di berikan oleh panitia,
'apakah semua sudah tau kenapa saya disini?tanya sang ustadz
bapak-bapak menjawabnya dengan 'ssuuddahhh...' dan 
ibu-ibu menjawab 'beluummm...'. 
Dan kembali ustadz berkata ..
'karena bapak-bapak sudah tau, dan ibu-ibu belum tau. mohon untuk bapak-bapak kasih tau kepada ibu-ibu. sekian dan wassalamu'alaikuum....
Dan kembali menutupnya dengan salam dan turun dari panggung. 
Share:

Kamis, 31 Oktober 2013

Perihal Hobi

Hobi, hobi itu berawal dari rasa penasaran dan timbul minat untuk mencoba. Setiap orang memiliki hobi masing-masing. Karena hobi merupakan kesenangan pribadi. Mencoba itu tidak ada salahnya, cuman yang penting tidak asal coba. Kearah positif lho……hobi berarti membuat kebiasaan baru, dan kebiasaan itu sifatnya konsisten. Nah, ini dia yang sulit “konsisten”. Kata yang mudah sekali untuk diucapkan tapi cukup sulit untuk dilakukan. Inilah silatnya lidah manusia. Konsisten berarti tetap melakukannya sesuai kebutuhan, kemauan. Karena sifat manusia yang nggak luput dari lupa dan khilaf, hal yang seperti ini yang sudah biasa dirasakan oleh saya juga.
Akhir-akhir ini saya ada kemauan untuk membuat kebiasaan yang baru, sebagai kegiatan untuk anak kost seperti saya yang sendiri di kost. Ada temen yang nyaranin untuk mencobanya. Karena dia mungkin udah tau sedikit apa yang menjadi kesenangan saya. Saya nggak tau juga, cuma sekedar menerima saran dan mencobanya. Sebenarnya sih ini usulan timbul sejak saya sendiri memiliki keinginan untuk membuat sebuah kaos kelas. Dengan desain sendiri, tapi saya tak punya inspirasi mengenai desainnya. Inilah buruknya saya, jeleknya saya, kekurangan saya. Orang yang ingin bergelut ke desainer tapi kurang akan inspirasi, pandangan, peka terhadap lingkungan. nah, dari situ karena saya anggap orang ini memiliki kelebihan sedikit akan hal desain. Yang saya bisa tangkep dari dia dan saya mengajukan sebuah proyek untuk membuat kaos angkatan. Karena dia ini punya sedikit keahlian dalam menggambar sketsa kasarnya yang masih berupa corat-coret di kertas. Nah, dari situ mulai menggunakan software untuk desainnya secara terinci. Dan ini adalah bagian saya, sebenarnya dia juga bisa, tapi nggak tau kenapa saya yang disuruh untuk mencobanya. Mungkin karena saya suka akan hal-hal yang baru, dan akan terus saya coba,coba dan mencobanya.
Nah, dari cerita itu hingga sekarang saya menjadi agak optimis untuk terus mencobanya dan semoga bisa. Lagi pula saya hanya belajar dengan autodidak. Jadi masih perlu proses yang panjang untuk bisa menjadi “ahli”. Tapi saya pun tak mau mencapai kata ahli tersebut, walau sebenarnya sih juga pengen jadi orang yang ahli. Tapi karena tak ada manusia yang sempurna, jadi tetap bersyukur kalau sudah bisa. Ini beberapa contoh hasil dari belajar autodidak saya….

roronoa zoro
zoro
  
brook
sanji
semua gambar bertipe lineart, karena saya sendiri suka gambar-gambar yang klasik dan tidak terlalu memakan warna yang banyak. Jadi lebih terlihat simple gitu. kenapa harus gambar dari anime one piece?karena saya suka dengan anime ini. episodenya belum pernah kelar, walau udah begitu banyak jumlah episodenya.


Share:

Selasa, 22 Oktober 2013

Begadang, kebiassaan yang...

Nah, untuk postingan yang satu ini mungkin akan sedikit berbeda. Ingat hanya ‘sedikit’. Sebenarnya dari setiap postingan di blog ini cuma sekedar cerita yang berasal dari pengalaman atau apa yang telah dilakukan. Aahhh…..serius amadt.

Tau begadang kan? Apa coba?yap, seperti itulah arti begadang. Eh…kan belum dijawab K oke,oke serius-serius, soalnya yang baca bukan cuma diri sendiri tapi ada orang lain juga membacanya (kalo mau).

Begadang adalah suatu gaya hidup yang tidak baik, tidak baik untuk tubuh karena jatah waktu untuk istirahat lebih berkurang. Banyak yang merekomendasikan bahwa waktu untuk istirahat/tidur di malam hari itu berkisar 7-8 jam. Nah, kalo begadang kan malah nggak tidur sampai pagi. Gimana coba bisa disebut sehat, yang tau hanya diri Anda sendiri. Jika pernah dengar lagu dari sang raja dangdut yang membahas mengenai begadang yang liriknya kurang lebih “begadang jangan begadang kalo tiada artinya”. Nah, dari situ kan dapat disimpulkan menurut diri sendiri bagaimana menyikapinya. Pernah saya punya sebuah pengalaman dalam hal ini, sebenarnya sih malah sudah terlalu banyak sampe-sampe nggak mau untuk diceritain. Beberapa hari yang lalu, karena main di kost temen jadi hal ini biasa saya lakukan walau pernah juga dipergoki tidur disaat semua sedang serius menonton acara tv. Karena main ke kost temen itu paling nggak bisa nahan kantuk sampai sang tuan rumah tidur duluan (nggak ngaruh). Ya udah deh, nonton tv bareng, ngobrol sana-sini dengan tema yang nggak pasti, karena yang penting ada bahan untuk diobrolin. Sebenarnya yang di tunggu-tunggu dan menjadi alasan untuk begadang ialah hanya menunggu waktu bergeser pukul 00.00, karena setelahjam 12 malam paket internet aktif dan bisa ngebut untuk donlodt apa aja. Nah jadi itulah alasan mengapa saya begadang , jadi lagu yang tadi tidak berlaku karena saya pengen donlodt.

Beda halnya dengan yang satu ini, ini terjadi sudah cukup lama dan karena ini saya jadi agak nge-drop. Begadang selama 2 hari berturut-turut dan tidak melakukan apa-apa alias bengong. Karena ini saya langsung kurang enak badan, badan serasa tidak ada semangat untuk melakukan aktivitas di hari berikutnya. Setelah beberapa hari kok masih sama aja, langsung saya putuskan untuk cek ke puskesmas. Dan yang membuat saya terkejut ialah dokter itu menebak bahwa saya sering begadang. Kok bisa tau???????mungkin memang dokterya sering memeriksa penyakit seperti ini. nah, ini yang menjadi mending jangan begadang kalo nggak ada artinya.

Nah, itu sebagian ceita dari saya. Dapat simpulkan diri Anda sendiri bagaimana begadang ini. Hal ini bersifat baik jika mampu untuk mengendalikannya dan membatasi diri untuk tidak sering melakukan kebiasaan seperti ini. 
Share:

Selasa, 15 Oktober 2013

Hari Raya Qurban

Hari raya, hari yang menjadi hari besar bagi umat muslim di seluruh dunia. Ada 2 hari besar ini, yakni hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hari raya Idul Fitri merupakan hari raya yang sebelumnya melakukan puasa 1 bulan penuh. Berbeda halnya dengan hari raya Idul Adha atau yang sering disebut dengan istilah hari kurban yang hanya di sunnahkan untuk puasa 10 hari sebelum hari raya.


Nah, disini saya akan menceritakan mengenai hari raya Idul Adha, kenapa?karena hari ini adalah hari raya Idul Adha. Hari yang digadang-gadangkan sebagai hari kurban. Kurban disini ialah seperti menyembelih hewan kurban seperti sari, kambing, domba dan lain-lain.
Malam sebelum hari raya atau disebut juga malam takbiran. Malam yang dihiasi dengan gema takbir di setiap masjid. Sore tadi saya yang sedang main ke kost temen, biasa hanya main dan sekedar menghilangkan penatnya di kost sendiri. Sambil menunggu matahari yang hendak terbenam di ufuk barat, ternyata ada teman yang minta bantuan untuk memasang antenna tv. Ya, berhubung lagi nggak ngapa-ngapain yaaa….ikut ajalah, daripada bengong/ngelamun. Iya nggak? Bantu-bantuin pasang antenna tv, ternyata belum ada bambunya. Sebenarnya sih udah ada,tapi tidak cukup kuat untuk beberapa hari kemudian. Jadi ditunda dulu hingga ada bambu yang cukup kuat. Karena keasyikan pasang sana-sini,jadi nggak terasa hari sudah semakin gelap. Jadi diputuskan untuk pulang dan akan dilajutkan besok lagi. Sepanjang jalan menjuju kostan, ternyata sudah terdengan adzan maghrib yang menandakan kita segera menunaikan ibadah sholat maghrib.
Sehabis sholat maghrib, malam takbiran pun dimulai. Dengan gema takbir di setiap masjid bertanda bahwa malam takbiran telah dimulai. Allah akbar 3X, laillahaillah allah akbar, allah akbar walillah ilham begitulah bunyi takbir yang selalu bergema di setiap masjid. Begitu banyaknya orang pergi ke masjid untuk ikut mengumandangkan takbir. Dan juga malam itu di hiasi dengan hujan yang rintik-rintik dan hembusan angin yang menyegarkan atau membuat dingin.
Sebenarnya sih pengen sekali ikut mengumandangkan takbir bersama di masjid, tapi nggak tau kenapa seakan enggan dan minder untuk beranjak pergi. Mungkin nggak ada temennya kali ya?hahahah……..tapi nggak apa-apa yang penting hati ini ikut mengumandangkan takbir. 

Share:

Jumat, 11 Oktober 2013

Hari Istimewa

Hari, tau hari kan?yang itu hari yang sedang gundah, hari yang lagi galau (anak jaman sekarang). Yang seperti itu kan? Tentu saja BUKAN yang seperti itu lah. Hari yang sebenarnya ialah seperti senin, selasa hingga minggu. Nah, itu baru BENAR.
Hari ialah sesuatu yang berguna untuk pengingat waktu, selain detik, menit dan jam. Agak berfilsuf gitu. Kalo jaman sekolah, hari itu sebagai pathokan kapan kita harus memakai seragam. Dan di jadwalkan memakai seragam tertentu di waktu tertentu juga. Seperti itulah gambaran mengenai hari.
Di sini saya bukan mau ngebahas mengenai apa itu hari, apa gunanya hari, dan bagaimana kita menggambarkan hari. Hanya saja saya mau sharing atau bercerita atau yang lain. Oke langsung saja saya mulai, dengan bacaan Basmalah dan seseruput teh hangat. MULAI …….
Hari, hari, hari……..begitu banyak hari dari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu dan minggu. Mungkin dari hari-hari itu Anda memiliki kenangan, harapan, angan atau pengalaman di salah satu hari itu. Apapun itu, itu semua Anda yang memiliki. Begitu pula saya, saya juga punya kenangan, pengalaman yang bertepatan di salah satu hari itu. Tak perlu saya bahas apa itu. Karena itu tidak ada sangkut pautnya dengan tulisan ini. yang saya ajukan hanya pertanyaan, adakah di salah satu hari itu Anda benci?suka?menyenangkan??????tak perlu di jawab. Karena saya pun tak tau jawabannya. Mungkin sebagian orang kurang suka terhadap hari senin, karena berbagai alasan yang diutarakan masing-masing orang. Hari senin itu tidak semangat, membosankan, soalnya habis berakhir pekan dan di hari senin juga orang-orang kembali ke kebiasaan sehari-hari. Sempat saya mendengar di sebuah radio yang mengatakan bahwa hari yang paling membosankan ialah hari Rabu. Kenapa?karena senin, selasa itu masih dapat merasakan senangnya akhir pekan dan di hari rabu itu seakan pudar begitu saja. Iyaa itu kembali ke masing-masing orang yang merasakannya. Gimana???oke?
Hal yang sebenarnya ialah bagaimana seseorang itu mengatur mood-nya dalam keadaan senang, dan apapun yang ia lakukan akan terasa menyenangkan. Hari istimewa, hari spesial adalah hari yang memberikan pada seseorang pada hal yang sangat ia banggakan, ia senangi. Contohnya hari kelahiran, karena di hari kelahiran iru mungkin akan di peringati atau di lakukan perayaan. Perayaan ini tidak mesti dengan pesta besar-besaran atau hal yang malah tak berguna dan bahkan itu hanya berfoya-foya. Walau itu hari kelahiran, yang lebih penting ialah mampu berbenah diri, berusaha menjadi lebih baik lagi, bukan hanya mengadakan pesta yang mungkin hanya akan mubadzir. Sekedarnya saja, cukup di syukuri yang mulai berbenah. Karena mungkin di hari lahir kemudian tak mungkin bertemu lagi. Selamat Ulang Tahun untuk KAMU. Happy Birthday. J


Share:

Minggu, 22 September 2013

Ketika Hati dan Pikiran Tak Sinkron

Mulanya dari kebiasaan pulang kampong. Ada moment liburan semester genap, dan setiap liburan semester genap ini selalu bertepatan dengan bulan puasa. Tanggal liburan sudah ditetapkan, dan planning pulang kampong pun juga sudah di persiapkan. Liburan semester genap ini agak berkurang jatahnya, karena ada kegiatan dari pihak penyelenggara yang mewajibkan untuk diikuti. Dan setelah kegiatan itu, sayapun memutuskan untuk langsung pulang kampong, tapi ada sedikit kendala yakni membuat sebuah laporan kerja dari hasil kegiatan tersebut. Setelah semuanya terasa selesai, dan haripun sudah menginjak hari pertama puasa. Dan pada hari itu pula saya pulang kampong. Seperti layaknya orang yang hendak bepergian, prepare semua yang hendak dibawa. Pukul 11.00 prepare pun sudah selesai, tinggal berangkat. Karena agen bis mengatakan bahwa bis akan tiba dan berangkat pukul 13.00, maka saya berusaha mempersiapkan diri dan bawaan sebelum jam tersebut. Dan kurang lebih pukul 12.00 saya berangkat menuju agen. Menunggu, menunggu dan menunggu itulah yang saya rasakan waktu itu, hendak menunggu bis. Pukul 13.00, bis tiba di agen, dan saya pun langsung naik dan menempati tempat duduk yang tertera di tiket. Perjalanan pulang kampong pun di mulai.
Di sepanjang perjalanan menuju kampong halaman, saya berusaha menikmatinya. Walaupun kadang ada hal yang mengganggu pikiran saya. Entah pikiran apa itu, dan pikiran itu membuat saya menjadi susah untuk tidur. Baru berangkat, seperti ada sesuatu yang benar-benar mengganjal pikiran saya. Nggak tau ada apa gerangan dengan diriku, ini bukan pertama kalinya saya merasakannya. Ada yang benar-benar saya pikirkan dan niat hati ini ingin melakukannya. Mungkin masalah laporan itu, karena baru naik bis sudah di tanyain mengenai laporan. Tapi segera aku buang jauh-jauh pikiran tersebut, karena jangka waktu untuk mengumpulkannya masih terhitung 1 bulan. Dan perihal laporan serasa sudah menghilang dari otak saya, akan tetapi perasaan itu terus, terus dan terus mengikuti di sepanjang perjalanan saya. Hal itu layaknya jasmani saya berada di dalam bis, tapi rohani saya berada di tempat yang berbeda. Saya berusaha untuk memejamkan mata, berharap bisa tidur. Tapi hal itu sia-sia saja. Dan itu semua berlangsung hingga bis tepat berhenti di rumah makan. Di rumah makan yang bertepatan dengan bedug tanda buka puasa. Di situ saya memutuskan untuk membatalkan puasa dan berbuka dengan yang ada. Setelah berbuka puasa, pikiran itu seperti hinggap kembali. Perjalanan pun berlanjut. Di malam hari, masih saja terngiang pikiran itu. Dan sekali lagi saya berusaha untuk memejamkan mata, karena hari sudah gelap dan mata ini butuh istirahat. Mungkin karena factor lingkungan, jadi saya bisa tidur cukup lelap malam itu. Dan malam itu pula yang menghantarkan saya kepada lelapnya tidur, hingga ketika bangun dan dan menyadari sudah tiba di terminal kampong halaman.
Kehidupan di kampong halaman pun di mulai. Rasanya rindu sekali dengan lingkungan sekitar. Rindu itu terasa terobati di saat hari menginjak di minggu pertama. Dan minggu-minggu berikutnya seperti hidup mulai menjadi monoton. Kegiatan yang sama setiap harinya, dari pagi hingga petang menjelang. Keseharian seperti ini membuat saya seperti hidup dalam ruang hampa yang menggambarkan kekosongan dalam hidupku. Dan disaat yang seperti itu, muncul pemikiran yang terasa begitu dekat, begitu sering dirasakan dan di pikirkan. Rindu akan tempat kota, perantauan yang mampu membuat keseharian begitu berbeda. Dan hal itu seperti kembali pada pemikiran yang mengganggu dalam perjalanan saya. Hati ini serasa ingin melakukan hal yang mungkin sifatnya memperbaiki apa yang telah dilakukan di masa lalu. Kehampaan tersebut membuat saya bengong, jasmani ada disini,  tapi pikiran, hati dan rohani ada di tempat lain. Dan hal ini membuat hati dan pikiran saya tidak sinkron.


Share:

Rabu, 11 September 2013

Hal Kecil

Mulanya pas sepulang dari kuliah, kuliah ambil yang kelas sore dan pasti pulang pun agak malam juga. Karena kampusnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.jadi setiap harinya tinggal jalan kaki, biar lebih hemat. Nah, karena jalan kaki terus sendirian, terkadang mikir bagaimana menghibur sepinya jalan malam sendiri. Nah, dari situ juga seperti kejatuhan sebuah kata-kata yang aneh-aneh, bahkan sebelumnya hal itu tak pernah saya pikirkan. Seiring dengan memikirkan hal itu, jarak menuju tempat tinggal menjadi seakan lebih dekat dan seakan ini kaki melangkah dengan cepat.

Kata tersebut “hidup itu berawal dari mimpi”. Nah, apa hubungannya sama kata-kata itu. Jadi dalam diri saya seperti ada dua tokoh yang saling berdebat, yang satu bilang hidup itu berawal dari mimpi itu benar dengan alasan yang menyertainya. Terus yang satunya lagi seperti menentang ungkapan tersebut, dengan alasan hal itu tidaklah mungkin, karena mimpi itu merupakan kebalikan dari kenyataan, seperti ada yang memimpikan orang yang sudah meninggal. Jadi itu tandanya bakalan panjang umur. Nah, itu dia hal-hal yang kecil sekalipun mampu membolak-bailkkan pikiran dan hati seseorang.

Baru setengah jalan, seperti kejatuhan lagi kata yang mungkin masih nyambung “hidup itu berawal dari pikiran”. Setiap kita melangkah, mengerjakan sesuatu yang seperti sudah reflek dari otak kita yang begitu cepat hingga kita tak pernah sadar, pernahkah kita memikirkannya sebelumnya. Setiap reflek yang diterima oleh otak yang sebelumnya melalui mata kita yang melihatnya, informasi tersebut dengan begitu cepatnya sudah nyampe ke otak, bahkan sudah kita lakukan. Ketika kita mengatakan hal-hal itu sulit untuk dilakukan, secara tidak langsung kita memberikan informasi menuju otak kita bahwa kalau dilakukan itu terasa sulit. Jadi, malah benar-benar sulit. Karena otak kita adalah controller untuk tubuh kita. Bila kita memberikan informasi menuju otak dengan kata-kata yang membuat kita sendiri terasa sulit untuk dilakukan dan enggan untuk melakukannya. Begitu pula rasa khawatir kita, kita menyadari bahwa setiap orang itu pasti memiliki rasa khawatir. Namun berapa persen kita memberikan informasi itu menuju otak, agar rasa khawatir itu mampu untuk di cegah.

Terkadang pikiran juga mampu menciptakan sebuah mimpi, yang diiringi dengan keyakinan dalam hati. Memikirkan, dan tetap fokus pada satu hal yang diimbangi dengan hati yang berkeyakinan sama dengan apa yang dipikirkan tersebut. 
Share:

Selasa, 03 September 2013

Indahnya Dunia Perkuliahan

Hari ini, bulan ini dan tahun ini Sekolah Tinggi Teknologi Indocement genap berusia 2 tahun. Usia yang mungkin bisa dibilang usia yang masih muda untuk ukuran sebuah instansi perkuliahan. Karena menurut saya pribadi yang di katakan instansi itu seperti sudah melegenda namanya. Akan tetapi dengan usia yang segitu, berarti untuk instansi perkuliahan ini baru berdiri, baru membumi, baru ada untuk di dengar, ada untuk dibuktikan kualitasnya.
Instansi perkuliahan yang pertama kali membuat impian saya terwujud dream come true, kenapa saya bilang seperti itu, karena semenjak lulus dari sekolah menengah memang saya mengidam-idamkan untuk melanjutkan ke dunia perkuliahan, tapi dengan syarat masuk dunia kerja terlebih dahulu. Dan setelah lulus pun saya berusaha mewujudkan impian dengan masuk ke dunia kerja. Kemudian setelah merasa cukup untuk menghidupi diri sendiri, kembali teringat impian saya yang tertunda yakni untuk kuliah. Dan setelah itu, cari-cari info perkuliahan yang dekat dengan tempat kerja supaya jalur aksesnya tidak terlalu rumit dan tidak terlalu memotong waktu yang cukup lama.
Syukur Alhamdulillah Tuhan telah memiliki rencana yang begitu indah. Atas izin-Nya saya mampu menggapai impian yang satu ini. Berhubung usia perkuliahan ini menginjak 2 tahun, berarti 2 tahun yang lalu saya juga ikit andil didalamnya. Dari waktu pendaftaran, perkuliahannya, event-event yang di jalani dengan teman-teman, sahabat-sahabat, orang-orang yang masing asing satu sama sama lain. Dan semua itu pasti ada advantage maupun disadvantage nya pun ikut mengiringi di setiap perjalanan. Kesan-kesan yang didapat dari perjalanan ini. Menurut saya sendiri, hal ini sangat berkesan selain dream come true bagi saya, juga menampilkan dunia perkuliahan yang selama ini ingin saya rasakan. Mungkin tidak jauh berbeda dengan dunia sekolah menengah, akan tetapi mungkin lebih berkesan bagi saya. Karena dunia perkuliahan itu merupakan sebuah perwujudan dari sebuah pilihan, bukan mengikuti keadaan. Perasaan yang seperti itulah yang ingin sekali terus tumbuh di dalam diri saya.


             


Nah, gambar tersebut merupakan bentuk dari kegiatan kami. Belajar, serius dalam memperhatikan apa yang menjadi bahan ajaran sang dosen. 
Disetiap harinya merasakan hal yang sama. Mulai dari belajar, canda tawa dengan sahabat, melakukan setiap event bersama. Selain belajar yang menjadi rutinitas, canda tawa, gurau, saling berbagi turut menghiasi kesehariannya dan menjadi pelengkap semua kegiatan. Happy Anniversary STTI J
Share:

Kamis, 22 Agustus 2013

Nostalgia

Suatu tempat memiliki hal tersendiri yang bisa mengingatkan seseorang pada tempat tersebut. Seperti kampong halaman, termpat bersejarah, objek wisata yang berkesan. Dan tempat-tempat tersebut menjadi angan-angan yang terus ada di dalam pikiran , dan mungkin suatu hari ia memiliki keinginan untuk mengunjunginya lagi walaupun pernah ia kunjungi.
Kampong halaman, tempat dimana saya terlahir di situ, hidup selama kurang lebih 18 tahun. Nah, berarti saya adalah salah satu orang perantauan yang sekarang hidup di kota hujan ini. Sebenarnya sih tak selama saat hidup di kampong, bisa dibilang baru lah saya menginjakkan kaki saya di kota ini. masalah kenapa milih kota hujan ini dulunya pas saya pergi merantau pertama kali hanyalah karena alasan keluarga sebagian besar di sini. So, sekarang mulai hidup di sini. Saat pertama kali lulus sekolah di jawa, memang saya berniat untuk langsung mencari kerja di kota. Jadi langsung aja gitu berangkat ke sini. Sampai disini yaaa….namanya juga mau cari kerja jadi langsung kirim lamaran kesana-sini cari pabrik sana-sini. Mencari kerja tak semudah apa yang di bayangkan, apalagi cuma lulusan sekolah menengah, ya tidak menuntut kemungkinan langsung mendapatkan kerja. Di saat seperti itu, saya mulai berfikiran untuk pulang lagi ke kampong. Karena di kota saya baru, jadi belum mendapatkan teman untuk kesehariannya dan teman saya di kampong semua. Serasa mulai tak nyaman dan kangen ama kampong halaman. Tapi itu pikiran itu semua terpupuskan oleh kabar yang cukup mengegembirakan, yakni di terima di sebuah pabrik. Dan mulai menjalani kehidupan di kota yang masih terasa asing bagi saya. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan seterusnya hingga bulan berganti tahun saya berusaha menjalaninya.
Dan dunia kerja pun saya rasakan selama 1 tahun. Di saat saya kerja, merasakan bagaimana mencari kebutuhan sendiri, muncul sebuah pemikiran yang sangat saya idam-idamkan yakni pengen melanjutkan sekolah. Dan saya tak ingin hanya sekedar lulusan menengah saja. Saya mulai mencari-cari tempat perkuliahan dekat-dekat tempat kerja agar nantinya saya mampu membagi waktu untuk kedua aktivitas saya ini. Dan hal itu pun Alhamdulillah tercapai, terpenuhi. Kembali muncul pemikiran lagi, berarti saya harus memulai lagi menyesuaikan dengan keadaan tempat kuliah.

Nah, pas moment lebaran tiap tahunnya. Sebagai orang perantauan pasti menginginkan mudik ke kampong halaman dan hal itu saya rasakan juga. Sekali dua kali mudik tak begitu berat rasanya, soalnya pengen banget lihat lagi kampong halaman. Dan setiap tahunnya saya mudik terus, hingga saat ini dan tahun ini mudik saya yang terakhir untuk saat ini. setiap moment mudik, rasa-rasanya ada enak dan nggak enaknya. Dan untuk mudik kemarin itu adalah moment mudik yang terasa beda dari mudik-mudik yang pernah saya rasakan. Mungkin karena saat ini saya telah mendapatkan teman-teman yang lebih banyak dari sebelumnya, sudah mampu menyesuaikan lagi dengan keadaan. Tapi ya gitu tak kan ada yang menggantikan moment lebaran selain bersama keluarga.


Share:

Senin, 19 Agustus 2013

Minggu, 11 Agustus 2013

Ilmu Masyarakat : Kebodohan Attitude



Tatkala sebuah kata idealisme, perfection, konsekuen, sinkron antara mulut dan perilaku. Seperti ingin menang sendiri, egois, hingga menjadi sosok yang menjadikan hati dan pikiran seperti batu. Semua itu hanya dari diri manusia yang selalu menginginkan sebuah kata ‘sempurna’. Benar kata manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lain, akan tetapi benar pula dengan tidak ada yang sempurna di dunia ini, kesempurnaan hanya milik-Nya. Mungkin bukan dalam hal kesempurnaan, melainkan berbuat yang lebih baik. Dalam hal ini kewajaran lah yang berbicara, tergantung dari para penanggap, penerima. Ada pengirim ada juga penerima. Pengirim disini, pemberi masukan, anggapan, pendapat. Dan penerima yakni yang menerima dari si pengirim, dan di situ terjadi saling komunikasi antara si pengirim dan penerima.
Masyarakat, dunia  luar. Dalam hal kecil pun kita saling komunikasi, sebelum masuk ke dalam dunia masyarakat, komunikasi awal di mulai dari keluarga. Keluarga adalah objek pembelajaran tahap awal. Setiap keluarga memiliki norma-norma. Norma yang menjadi modal untuk terjun masuk ke dalam dunia luar. Masyarakat, dunia pendidikan hingga di manapun ia menimba ilmu. Begitu beragamnya objek pembelajaran, namun tak semua memiliki kesamaan dalam norma-normanya. Pembelajaran, inti dari kata itu kita perlu semua dengan kita belajar. Belajar dari apapun yang menjadi fasilitas pembelajaran. Masyarakat, pembelajaran setelah keluarga. Tahap peningkatan dari segi leadership, knowledge, attitude. Jiwa kepemimpinan, terjun menjadi pemimpin, mulai dari memimpin diri sendiri hingga memimpin masyarakat sekitar. Pengetahuan, pengetahuan yang tak terbatas, dari segi manapun, melebihi dari yang di dapat dalam pendidikan. Perilaku, tingkah laku menjadi gambaran yang nyata dari penerimaan pengetahuan. Hal mempraktikkan apa yang telah didapat.
Kepemimpinan, pengetahuan dan perilaku merupakan hal pokok yang paling mendasar dari pembelajaran. Setiap pembelajaran memiliki inti dari ketiganya. Mengenai ilmu kemasyarakatan yang kita dapatkan setelah keluarga. Lebih mengenal banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda lagi, sifat, watak, tingkah laku. Nah, ini dia pokok dari sebuah ilmu, lingkungan masyarakat adalah tempat mendapatkan, menerima, dan juga memberikan, menerapkan, mengaplikasikan apa yang telah di dapatkan. Tingkatan yang kedua, bertambah lagi dengan penyesuaian diri dengan lingkungan yang lebih besar, lebih beragam.
Dibandingkan dengan keluarga, masyarakat lebih menuju ke arah kata sepakat, musyawarah, kepentingan bersama. Jadi, dalam masyarakat semua aspek akan tercapai dengan adanya sebuah kata sepakat, bukan mementingkan kepentingan pribadi seseorang. Pengajaran didalam masyarakat tidak selalu dengan cara mengajarkan secara langsung, tetapi dari setiap orang yang terjun ke dalam masyarakat, maka ia harus mampu berfikir bagaimana membuat dirinya sendiri merasa nyaman. Karena di dalam masyarakat tak ada yang menyebut sebagai guru yang selalu memberikan pengajaran kepada orang-orang. Dengan di bekali dari keluarga, mungkin juga di dalam dunia pendidikan, maka di masyarakatlah tempat paling tepat untuk menyalurkannya, mengaplikasikannya dengan harapan kelak mendapatkan hal lebih yang mampu bermanfaat dalam hidup.

Dalam masyarakat, norma-norma maupun aturannya pun berbeda di bandingkan dengan keluarga atau dunia pendidikan. Norma  ini lebih mengarah kepada kesusilaan, nilai sosial, tata krama. Dengan sistem pengajaran yang seperti tak ada guru, yang mungkin di sebut saling berbagi, sharing, bertukar pendapat. Hal itu yang seolah-olah menuntut seseorang yang terjun kedalam masyarakat untuk berfikir lebih untuk mendapatkan hal yang lebih pula. Masyarakat pula adalah tempat penyaluran bakat, dengan saling bersosialisasi dengan banyak orang. Dan dengan cara tersebut mampu memberikan minat untuk menemukan bakat yang ada pada dirinya. 
Share:

Sabtu, 03 Agustus 2013

belum ada judul

Ada alasan dari setiap apa yang telah dilakukan. Ada konsekuensi dari setiap perbuatan yang disertai dengan tanggung jawab. Tanggung jawab yang pasti akan datang sebagai buah hasil dari perbuatan. Dan itu berputar seperti halnya sebuah lingkaran, ia akan kembali ketempat ia berasal. Adalakanya kita ingin memunculkan hal yang baru hanya kita inginkan hal yang nantinya dapat berbuah yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Harapan akan muncul sebanding dengan apa yang dilakukan, hal itu adalah pasti. Menyinggung akan hal tersebut, ada secarik cerita. Cerita yang bermula dari diri sendiri, mungkin pengalaman atau hanya sebuah cerita belaka. Sebuah masalah yang datang, masalah yang mungkin bisa dibilang kecil atau hanya sebagai bahan omongan. Akan tetapi hal itu malah menjadikan sebuah masalah yang makin kompleks, karena saya sendiri yang beranggapan dan menge-just diri sendiri bahwa masalah tersebut berasal dari saya pribadi yang belum bisa menerima sebuah kenyataannya. Dengan adanya hal seperti itu, saya mulai sadar dan berharap mampu segera menyelesaikannya agar tidak terjadi masalah yang lebih kompleks. Harapan seperti halnya sebuah planning yang sudah tertata rapi. Dan pada kenyataannya malah sebaliknya, hal itu menjadikan sebuah keputusan yang lagi-lagi saya harus menerimanya.

Apakah beranggapan bahwasanya saya itu kurang paham, kurang mengerti, kurang peka akan lingkungan itu hal yang wajar atau tidak?karena setelah saya cerna ternyata itu semua kenyataan, bukan hanya omongan belaka. Hal yang baru membuatku sadar akan hal itu selama ini melekat pada diri sendiri yang mungkin tak pernah terpikirkan sedikitpun. Sadar akan manusia tak ada yang sempurna, tak ada yang selalu berbuat benar dan tak melakukan sebuah kesalahan. Akankah kesalahan yang wajar mampu untuk dimaafkan? Terasa masih perlu bahkan terus melakukan permohonan maaf kepada orang lain.

Mulai,mulai,mulai deh. Koment teman saya disaat saya berkata demikian. Ga tau apa maksudnya, tapi sepertinya apabila berkata demikian itu bertentangan atau mungkin tidak baik. ahSudahlah……… 
Share:

Senin, 22 Juli 2013

Plesiran - penenang otak

Liburan, yaaa liburan……tak terasa sudah menginjak liburan saja. Siapa yang tak suka dengan liburan, pastinya tak ada satu pun yang tak menginginkan liburan. Liburan merupakan salah satu kebutuhan jasmani manusia. Berbagai manfaat dari liburan yang bisa menenangkan dari penatnya kesibukan sehari-hari yang mungkin memeras tenaga dan otak tentunya. Bagian dari refreshing, menetralkan kembali kerja otak, agar mampu menciptakn kembali pemikiran-pemikiran yang jernih.
Oh iya, liburan kali ini pas banget dan bertepatan dengan bulan Ramadhan. Bulan yang diidam-idamkan oleh seluruh umat muslim. Sebenarnya sih bukan bertepatan, tapi memang selalu di bulan Ramadhan pasti libur. Hahahhaaaa…..tapi tak apalah yang penting liburannya kan???
Nah, ini dia liburan dari saya. Sebenarnya sih, tak berbeda dengan orang pada umumnya, yang kalo liburan pasti menenangkan diri, refreshing ke tempat-tempat yang menyenangkan. Tapi berhubung liburan kali ini di bulan Ramadhan, jadi mungkin saya tak akan pergi untuk refreshing ke tempat-tempat seperti itu. Nah, dan karena liburan ini sekali lagi pas di bulan Ramadhan, jadi saya mending pulang kampung saja. Berkumpul bersama keluarga, bercengkrama, menikmati kehangatan dalam keluarga.  Mengenai kegiatan senhari-hari, mungkin bisa dibilang itu-itu aja, paling bangun tidur bantu-bantu orang tua bersih-bersih (itu kalo mau), dan habis itu selesai tinggal diam, diam dan diam saja sambil menikmati liburan. Yang sebenarnya ditunggu-tunggu ialah pas waktu lebaran tiba, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa dan selanjutnya menikmati indahnya hari kemenangan. Bagaimana dengan kalian sobat??pasti kalian memiliki keseruan dan keasyikan tersendiri dari liburan kalian.
Ngomong-ngomong soal liburan, apa sih yang paling sobat inginkan di liburan kali ini?dengan planning-planning kalian? Apakah memiliki sebuah target yang ingin dicapai pada liburan kali ini? mengenai waktu atau panjang tidaknya liburan itu pengaruh tidak dengan planning sobat?berpengaruh pastinya. Nah, kalo gitu berapa lama sih liburan yang sobat inginkan. Selama mungkin atau hanya sebentar yang terpenting sudah berlibur? Jika kelamaan enak nggak sih?
Oke, untuk jawaban dari pertanyaan itu, hanya diri sendiri yang bisa menjawabnya. Karena itu adalah keinginan dari seseorang. Sebenarnya liburan itu tidak menjenuhkan ataupun membosankan, apabila dari setiap liburan itu memiliki kegiatan, baik kegiatan rutin atau kegiatan yang telah di rencanakan. Jadi hal yang menjadi liburan itu menjenuhkan ialah ada tidaknya kegiatan yang ingin dilakukan untuk mengisi hari libur. Jadi itulah yang menjadi alasan mengapa setiap orang memiliki alasan tertentu mengenai waktu untuk berlibur. Kalo liburan lama terus setiap harinya memiliki kegiatan, pasti akan menyenangkan, begitu pula sebaliknya bila tak ada kegiatan malah menjadi menjenuhkan dan membosankan.  Nah, hal ini mungkin berefek pada kinerja otak, walaupun otak juga perlu istirahat, tetapi dalam mengisi liburan juga dibutuhkan kinerja otak yang terus berjalan. Dalam hal ini mungkin lebih kepada hal-hal yang ringan dan tak memberatkan kinerja otak tentunya. Agar kerja dari otak terus berjalan normal. J


Share:

Kamis, 18 Juli 2013

galau template - narik minat pembaca

Template, template blog atau juga sering di kaitkan dengan tampilan yang ada pada blog. Tampilan yang mampu dilihat dan dinilai dari sudut estetikanya (keindahan) yang mampu menarik pembaca. Nah, ini dia yang menjadi kunci dari daya tarik para pembaca yang hendak mampir walau hanya sekedar membacanya saja. Sering kali hal ini menjadi hal yang sangat diperlukan dan diperhatikan oleh para blogger. Dari template yang bernuansakan klasik hingga modern atau juga yang unyu-unyu. dan itu semua menurut selera masing-masing orang.
Mengenai template ini, saya pun juga berpikiran seperti itu. Saya sendiri menyukai tampilan yang simple atau klasik. Akan tetapi saya juga orangnya agak bosan juga apabila yang di tampilkan itu-itu saja. Nggak tau kok bisa kayak gitu, apakah ada hubungannya dengan pendirian atau tidak. Tapi tak apalah, mungkin itu menjadi salah satu saran yang menbangun yang diinginkan oleh teman saya untuk memperbaiki diri saya sendiri.
Ada di suatu sesi yang cukup santai, yakni hanya berbincang-bincang sekedar dan biasa. Saling sharring dan yang lain. Ternyata mencuat sebuah kalimat yang sebenarnya tak pernah saya pikirkan, bahkan tak pernah ada dalam pikiran saya. Sang pembaca mampir untuk membaca isi dari blog saya, ternyata teman saya sendiri, jadi yaa langsung saja mengenai komentar-komentarnya. Dan yang tak saya habis pikir, ternyata dia memperhatikan tampilan template yang saya pakai, mungkin dia juga berpikir bahwa pas sekali ia melihat templatenya kayak gini, dan ternyata beberapa hari kemudian ia melihat lagi dan ternyata berbeda lagi tampilan blognya. Saya tak tahu apa yang ia pikirkan dengan yang ia lihat. Jika saja saya mampu membaca pikiran seseorang pasti saya tebak duluan apa yang hendak ia katakan. Wkwkkwkwkw…..
Kembali lagi dengan kebiasaan saya yang suka bosan sama sesuatu, jadi saya sering searching mengenai template-template blog gitu, cari-cari yang sesuai dengan yang saya inginkan. Ada yang sedikit mirip langsung dipasang, langsung di pampang. Nah, disaat itulah teman saya ini mengomentari atau memberi tahu bahwa jangan sering ganti template, karena hal itu berpengaruh pada tingkat ketertarikan pembaca/pengguna. Dari situlah ia menyarankan untuk memilih satu yang pasti dan segera di patenkan dan hindari ganti template. Dari situlah saya berpikir, ada benarnya juga apabila sering ganti template itu tidak sebaik yang saya pikirkan. Ini adalah saran yang positif bagi saya yang memang kurang mengenai hal yang sifatnya demikian ini.

Dan hingga saat ini, saya mulai mengurangi kebiasaan tersebut. Akan tetapi saya sadar bahwa sebuah hal yang telah menjadi kebiasaan itu cukup sulit dirubah. Hanya saja tak selamanya tidak bisa dirubah, akan tetapi bisa untuk dikurangi dan itu pun tak seinstan yang dibayangkan, yang diharapkan dan yang diinginkan. Perlu adanya tekad dan kesabaran untuk mengurangi kebiasaan ini. dan yang kedua ialah tidak ada perasaan puas apabila hanya memanfaatkan apa yang sudah ada, bahkan tak menyenangkan, bawasannya itu semua bagian dari orang lain bukan jerih payah sendiri. Akan tetapi tidak demikian menanggapinya. Kreativitas masing-masing orang itu berbeda-beda. Jadikan karya orang lain sebagai acuan, referensi dan sebagai sumber kita menciptakan sesuatu. Dan hanya kata terima kasih lah yang mampu saya sampaikan kepada para pembuat template blog yang telah saya donlodt. Terimakasih. 
Share:

Jumat, 05 Juli 2013

Seklumit Harapan Kecil

Tak terasa sudah menginjak bulan ke 6 yaitu bulan Juli. Sebenarnya belum jelas bagaimana untuk kedepannya, akan tetapi harapan untuk menjadi yang lebih baik lagi masih terus berjalan. Bukan hanya untuk menjalani kehidupan ini tetapi dari setiap aspek.  Harapan demi harapan yang muncul di awal bulan ini, mungkin memang hanya mampu berharap. Yang pasti berharap di bulan ini hingga bulan-bulan berikutnya akan lebih baik lagi dari sebelumnya.
Apabila di flash back atau melihat ke belakang di bulan-bulan sebelumnya, penuh akan kisah, cerita, pengalaman. Cerita dan pengalaman yang semoga menjadi tolak ukur, sebagai bahan pelajaran untuk tetap memikir kedepan, masa depan yang diinginkan, masa depan yang membawa diri sendiri sadar akan tujuan hidup, masa depan yang pasti. Dari cerita sedih, duka, haru hingga senang. Pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan, baik, buruk, kelam, yang tak akan terlupakan, yang telah menjadi kenangan. Semua hal ini melengkapi bulan-bulan sebelumnya. Saya tidak tahu apakah bulan sebelumnya itu merupakan bulan yang menyenangkan atau malh kebalikannya. Karena tidak di setiap bulan mengalami hal yang buruk, bahkan malah terlalu banyak yang menyenangkan. Di bulan sebelumnya, saya memiliki sebuah pengalaman yang benar-benar menjadi sebuah pelajaran. Pelajaran yang begitu berharga, untuk menyongsong masa depan.
Banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil hikmahnya, bukan hanya karena hal itu pengalaman buruk atau baik, akan tetapi lebih mengarah ke perbaikan moral dan tingkah laku. Wkwkwkwkwk……bahasanya tinggi. J
Nah,di bulan ini saya atau mungkin kebanyakan orang juga menginginkan hal yang sama yaitu berharap, penuh dengan harapan. Berharap bahwa mulai di bulan ini hingga bulan-bulan kedepan atau sampai tahun-tahun yang baru menjadi pribadi yang lebih baik itu yang mendasari. Di mulai dengan menata diri sendiri, menemukan cara yang pas dan tepat untuk memperbaiki diri, menambah kebiasaan baru, improvisasi diri.

“Segeralah beranjak dari masa lalu menuju masa depan, dengan semangat dan harapan baru, patahkan semua keraguan”.




Share:

Selasa, 18 Juni 2013

Efek Nonton Film

Menonton film adalah kebiasaan sebagian orang yang memiliki waktu luang. Walau hanya nonton notebook, seperti saya. Soalnya kalo mau nonton di bioskop masih sayang ama ongkosnya. Hahahahaha……maklum anak kostan. Nah, bagaimana dengan anda. Apakah anda cenderung sering nonton dibioskop atau hanya kadang-kadang saja. Tapi mungkin ada juga yang kalo pengen nonton film harus ke bioskop, tentu saja orang-orang yang dompetnya tebel. Heheheheeee
Apa sih yang Anda pengenkan dari sebuah film, apa cuma iseng karena mau yang up to date atau alasan lain. Akan tetapi bukan hanya itu saja alasan kenapa orang suka nonton film, selain mengisi waktu luang daripada bengong, suka genre dari filmnya dan terlebih lagi ada sebagian pesan moral yang dapat diambil hikmahnya. Bukan berarti langsung ikut, akan tetapi hanya sebagai cerminan saja. 
Apa yang anda dapatkan setelah menonton film, yang pasti pesan moral yang terkandung didalamnya. Baik itu tersurat maupun tersirat. Dengan kata lain tersurat berarti udah ada di dalamnya, dan tersirat berarti pesan yang perlu kita cari tau maknanya. Pesan moral yang bisa dijadikan sebagai bahan buat memperbaiki diri menuju yang lebih baik. Alasan itulah yang menjadi hal terpenting daripada hanya sekedar menonton saja. Alasan yang lain ialah untuk menghibur diri. Menghibur diri dari penatnya aktivitas yang mungkin monoton, bosen dengan keseharian, benar-benar menginginkan sebuah refresh, baik refresh otak, pikiran, pola hidup dan lain-lain.
Saya pernah mengalami kejadian yang benar-benar tak terduga dengan menonton film, walau cuma di laptop, tapi tak apalah. Ada sebuah film yang seperti biasa, yaitu minta dari temen. Karena rasa penasaran yang timbul ini menginginkan untuk menontonnya. Jadi ya…..ditonton lah. Filmnya apa yak???pokonya ada deh. Saat nonton pertama kali, hal ini seperti tidak mengena sama sekali atau tak bakalan teringat atau mungkin juga ga mau. Ya kali mau inget-inget kayak gitu, masih banyak utang yang lebih perlu diingetin. Hahahahaaa…..
Karena baru pertama kali, jadi yaaa cuma gitu aja, nonton dan nonton saja. Di suatu saat, karena lagi benar-benar nggak ada kegiatan lagi, bahkan sama sekali ga ada kegiatan. Jadi berhubung sebagian udah ditonton, tiba-tiba ingin nonton lagi film yang sama. Tapi masih ada lah yang inget, jalur ceritanya. Tapi disaan itu seperti ada hal atau omongan yang bisa diambil atau di coba untuk menganalisa. Kata-kata itu seperti menggambarkan adanya pembuktian. Ini kata-katanya “sangat bagus dalam bersabar, tetapi dia tak bagus dalam menjaga hubungan”. disini saya posisikan saya sendiri (dengan PDnya), padahal itu semua nggak benar. Hahahah…..sok, sok, sok dan sok lagi. Setelah saat itu, terkadang masih teringat kata-kata seperti itu. Mungkin karena saya orangnya pesimis, jadi mikirnya pun semua hal itu negative dan ditambah lagi nggak percaya diri. Kayak gitulah pokoknya.
            Nah, saat itu lah mulai kesini sering memutar ulang film yang mungkin pantes buat di tonton lagi. Jadi kebawa untuk mencari-cari sisi positifnya dari setiap film yang diputar. Walaupun itu semua bukan hal yang nyata, dan hanya sebuah scenario belaka. Tapi tetep disangkut pautin aja ama diri sendiri. Padahal kan nggak ada hubungannya sama sekali.

Itu lah hal yang sering saya lakukan, hal-hal yang mungkin sifatnya kecil. Tapi sering dibesar-besarkan. Walaupun sendirinya udah tau hal yang seperti itu hanya kebetulan saja. Cukup sekian, kalo diteruskan malah semakin tidak jelas dan ngaco kemana-mana. 
Share:

Sabtu, 15 Juni 2013

speechless

Mulutmu adalah harimaumu. Entah bagaimana menyikapi peribahasa ini. peribahasa yang penuh akan makna disetiap kata. Apabila ditelaah dengan benar, pasti terjadi. Entah percaya atau tidak percaya, benar dan tidaknya. Mau atau ga mau. Kenapa baru kali ini mengetahui bahwa setiap peribahasa memiliki arti dan makna yang begitu dalam, kemana aja kemarin. Kenapa baru menyadari setelah lulus dari bangku sekolah. Apakah sudah kena batunya, atau mengalami akibatnya dari salah ucap. Apakah memang baru menyadari dan masih apakah dan apakah yang lain. 
Setiap kata yang tersusun menjadi sebuah kalimat memiliki arti tersendiri, baik itu hanya kata, maupun sudah menjadi sebuah kalimat. Bahasa yang menjadi bahasa nasional dan menjadi bahasa sehari-hari bagi orang yang berdomisili dan hidup di Negara Indonesia. Kenapa dulu selalu memandang rendah pelajaran bahasa Indonesia ini. Apakah terlalu banyak teori yang harus dipelajari, atau kah memang setiap jawaban dari sebuah pertanyaan itu bersifat relatif. Dengan kata lain, setiap jawaban itu mampu untuk ditolelir menjadi sebuah jawaban, walau hanya penyimpangannya tidak terlalu jauh dari yang diharapkan, atau bahkan tidak adanya pathokan/acuan jawaban yang pasti. Berbeda kah dengan ilmu eksak yang cenderung menghasilkan sebuah jawaban yang pasti.
Dan yang terjadi hanyalah sebuah jawaban “entahlah”. Apakah setiap orang bakal sadar apabila dia baru kena batunya, bakal menyadari apa yang telah ia lakukan setelah ada hal lain yang begitu mencengangkan dan membuat orang tersebut menjadi menyesal. Mungkin bukan setiap orang, akan tetapi hanya sebagian orang termasuk saya. Saya yang orangnya memiliki sifat yang keras kepala, buruk akan tingkah laku, bercanda yang kelewatan, tidak berfikir sebelum bertindak, yang dipikiran saya hanya yaudah lakuin aja, toh nanti ada timbal baliknya.

Tulisan ini saya buat memang ini adalah gambaran dari pengalaman saya. Pengalaman yang bisa dibilang pahit. Karena memang demikian adanya, sebuah kesalahan yang sering dilakukan, sudah mendapatkan sebuah teguran akan tetapi tetap melakukan hal yang sama. Kembali kepada inti dari paragraph pertama, bahwa mulutmu adalah harimaumu. Mulutmu harimaumu ini bukan hanya mulut, yang lebih penting adalah lidah, karena lidahlah yang mampu membuat seseorang berbicara. Lidah yang sebenarnya yang harus lebih dijaga, diatur biar dapat sesuai dengan apa yang dirasakan, jangan menambah-nambahkan. Lidah itu tidak bertulang. Nah, ini kata yang melengkapi atau bahkan menguatkan peribahasa diatas. Sudah tidak bertulang, terlebih lagi licin, dan mampu digerakkan sesuka kita. 
Share:

Sabtu, 08 Juni 2013

Life is choice

Jika dikatakan belajar hanyalah waktu di bangku sekolah, itu adalah hal yang salah. Waktu di bangku sekolah hanyalah sebagian kecil dan permulaan dalam memperoleh sebuah pelajaran. Pembelajaran bisa dimana saja, hal ini tidak semata-mata hanya saat sekolah saja, ada juga pembelajaran dari lingkungan hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Memang jika dilihat secara kasat mata, hanya pas beranjak dari sekolah dasar, menengah, menengah atas hingga perguruan tinggi. Namun tidak hanya dalam hal itu saja, pembelajaran telah dimulai pada saat mengenal orang tua, orang tua menjadi salah satu sumber pembelajaran sejak dini, baik itu pembentukan moral, perilaku, pola pikir hingga hal-hal lain yang lebih kompleks. Barulah dengan adanya media pendukung yang dapat lebih dimanfaatkan untuk menekankan hal-hal yang lebih kompleks. 

Pembelajaran-pembelajaran seperti itu, membuat seseorang untuk diharapkan lebih mengetahui dengan apa yang hendak ia lakukan dan apa yang menjadi risiko dengan apa yang ia lakukan tadi. Seiring dengan berkembangnya pola pikir seseorang, maka untuk membentuk seorang yang mampu mengerti arti dari hidup ini, tujuan hidup didunia ini. perbekalan yang telah ia dapatkan menjadi hal yang penting. Karena hal inilah yang mungkin kelak menjadi penuntun dalam mengarungi derasnya hidup ini. 

Mengenai hidup, banyak orang yang berpendapat bahwa hidup ini layaknya air laut yang terkadang pasang dan surut. kenapa bisa demikian?karena dalam menjalani hidup ini tidak mungkin mendapatkan kebahagian saja, ada juga yang menuju kesedihan. Kebahagiaan merupakan angan dan harapan dari setiap orang yang menjalaninya. Begitu pula dengan orang yang menjalani, pemikirannya terkadang juga mengalami pasang dan surut. Ada kalanya ia semangat dalam menjalani setiap apa yang hendak ia lakukan dan menanamkan sebuah keyakinan dalam dirinya. Dan ada kalanya ia juga mengalami sebuah kemunduran atau mulai pesimis dan ragu-ragu untuk tetap terus maju atau hanya mengambil kata menyerah.

Ada sebuah cerita atau mungkin memang pengalaman pribadi. Setiap orang pasti memerlukan orang lain untuk mendapatkan sebuah pendapat atau saran. curhat lah intinya. Saya pernah bercerita mengenai hal yang sama dengan apa yang telah saya tulis diatas, yaitu terkadang seseorang itu bisa saja menjadi kurang bersemangat. Dan jawaban yang saya peroleh ialah manusia itu memiliki titik dimana pada titik tersebut mampu menurunkan daya yang memang sangat dibutuhkan untuk tetap terjaga secara terus-menerus yakni titik jenuh. Pada titik ini seseorang akan merasa sedikit perubahan pada dirinya, menjadi kurang bersemangat dan apa yang ia katakan menjadi hal yang tak pernah ia inginkan, seperti selalu merasa selalu salah dengan apa yang ia sudah katakan. Kembali pada hal yang mengatakan bahwasannya pemikiran juga mengalami pasang surut. Setiap orang memiliki yang namanya mood atau suasana hati. Nah, disaat suasana hatinya sedang enak atau gembira, maka semua hal yang hendak dilakukan terbawa enjoy. Sedangkan apabila suasana hatinya lagi kacau, dalam hal ini berbagai faktor yang menyebabkan seperti adanya masalah, turunnya kesehatan dll, maka ia akan cenderung nge-down atau kurang percaya diri dan bawaannya hanya malas dan bosan. 

intinya adalah bagaimana kita bisa menyikapi semua hal tersebut, kita mau bawa hal itu dengan senang hati atau sedih. Mulai belajar dari setiap kesalahan-kesalahan yang sudah terlalui. 

- Keep Spirit -
Share:

Senin, 03 Juni 2013

kamu


Tak ada kata yang bisa saya ungkapkan untuk kamu, kamu yang telah masuk kedalam hidupku ini, kamu yang mampu memberikan hal yang baru, kamu yang bersedia untuk membagi kehidupan denganku. Tiadalah yang pantas aku bagi, aku buat sedemikian rupa hingga aku sendiri tak mempercayainya. Satu hal yang sangat ingin aku ucapkan kepada kamu yang telah memberikan sebagian kehidupan kamu, yakni ucapan TERIMA KASIH dari hati ku yang terdalam. Terima kasih untuk semua hal yang telah kamu bagi denganku, baik itu sebuah motivasi, dorongan, atau bahkan rasa sakit sekalipun. Dan rasa sakit itu bahkan bukan yang diingikan dari setiap hubungan, akan tetapi benar alasannya bahwa di dunia ini memang hanya ada dua, yaitu kebahagiaan atau kesakitan. Rasa sakit yang kamu bagi bukan berarti membuatku untuk lebih terpuruk dan tak mau melawan kesakitan ini, akan tetapi dengan itu aku mampu merasakannya.
Sekian lama aku jalani hubungan ini denganmu, aku dan kamu pun telah sama-sama tau. Dengan kamu aku mampu memiliki apa sebenarnya arti hidup ini, apa yang harus dan hendak dilakukan untuk mengerti untuk apa hidup didunia ini. kesepakatan dan mungkin komitmen sama-sama kita bangun, kita mencoba sama-sama untuk konsekuen terhadap hal tersebut. Dan mencoba untuk tetap sejalan, tetap pada tekad bersama.
Aku merasa dengan kehadiran kamu, aku mampu untuk becermin. Mampu mengubah sedikit demi sedikit kebiasaanku yang buruk, serasa telah termotivasi.
Tak ada kata lain selain apa yang hendak aku ungkapkan kepada kamu selain kata terima kasih, terima kasih dan terima kasih. Engkau bersedia berbagi kehidupan dengan aku, mampu saling sharing hal-hal yang baik. Untuk itu semua, aku ucapkan terima kasih atas semua yang telah kamu bagi denganku. Terima kasih, terima kasih dan terima kasih untuk terakhir kalinya.




Share:

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.