Minggu, 03 Maret 2013

Ya Sudahlah


Setiap kata memiliki arti atau makna, baik itu arti yang sebenarnya atau hanya sekedar persepsi seseorang. Namun bila kita lihat kamus Bahasa Indonesia kata-kata tersebut memiliki berbagai arti, walaupun hanya beberapa kata. Satu kata memiliki berbagai macam arti dan maksudnya, dan tentu saja akan membantu kita dalam memahami mengenai kata-kata yang mungkin kita tidak ketahui. 

Seperti halnya kata berikut "ya sudah", kalau dilihat dari 2 kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Kata pertama yaitu kata “Ya”, yang berarti menyetujui atau menerima, dan “sudah” ialah berakhir atau telah usai, telah berlalu dan lain sebagainya. Namun jika kedua kata tersebut digabungkan maka arti dan maknanya pun akan lebih berbeda. Jika dilihat dari arti tiap kata tersebut, kalau digabungkan akan menjadi ya sudah yang memiliki arti menerima hal-hal yang telah terjadi, atau selesai. Jika kita pelajari dan ambil hikmahnya, bahwa kata tersebut cenderung menerima apa-apa yang telah terjadi dengan ikhlas.

Ya sudah…
Ya sudahlah....
ya udah gpp, dan lain-lain

Kata-kata yang sering kita gunakan, kita dengar dari orang lain dan tentu saja telah melekat didalam telinga kita. Apakah sebenarnya arti kata-kata tersebut??seperti pernyataan di atas bahwa kata “ya sudah” memiliki arti yang baik, mulia. Akan tetapi itu dapat berubah arti jika kita menggunakannya dengan gaya bahasa atau mimik muka yang berbeda pula. Dalam hal ini mood atau perasaan saat kita lagi senang atau  sedih. Karena imajinasi seseorang yang berbeda, maka segala sesuatu akan lebih berbeda dari apa yang kita inginkan atau harapkan. Penggalan kata, nada bahasa, mood seseorang merupakan hal-hal yang berpengaruh terhadap arti sebuah kata. 

Disaat kita lagi moodnya buruk,kata tersebut terasa seperti perasaan kecewa terhadap sesuatu. Dan disaat kita lagi merasa gembira hatinya, maka kata tersebut terasa seperti perasaan pasrah atau menyerahkan semuanya kepada-Nya dan mencoba untuk menerimanya, karena hal tersebut telah terjadi. Ada pula pepatah mengatakan "Layaknya nasi yang sudah menjadi bubur" yang artinya sesuatu yang terlanjur terjadi tidak mungkin kembali lagi. Oleh karena itu, wajib kita syukuri dan berpasrah kepada-Nya.

Alangkah baiknya kita berprasangka baik terhadap sesuatu dan meninggalkan hal-hal yang bersifat negatif. 
Semoga apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan pembaca sekalian. Terima kasih
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.