Setiap kata memiliki
arti atau makna, baik itu arti yang sebenarnya atau hanya sekedar persepsi
seseorang. Namun bila kita lihat kamus Bahasa Indonesia kata-kata tersebut
memiliki berbagai arti, walaupun hanya beberapa kata. Satu kata memiliki
berbagai macam arti dan maksudnya, dan tentu saja akan membantu kita dalam
memahami mengenai kata-kata yang mungkin kita tidak ketahui.
Seperti halnya kata
berikut "ya sudah", kalau dilihat dari 2 kata tersebut memiliki arti
yang berbeda. Kata pertama yaitu kata “Ya”, yang berarti menyetujui atau
menerima, dan “sudah” ialah berakhir atau telah usai, telah berlalu dan lain
sebagainya. Namun jika kedua kata tersebut digabungkan maka arti dan
maknanya pun akan lebih berbeda. Jika dilihat dari arti
tiap kata tersebut, kalau digabungkan akan menjadi ya sudah yang memiliki arti
menerima hal-hal yang telah terjadi, atau selesai. Jika kita pelajari dan ambil
hikmahnya, bahwa kata tersebut cenderung menerima apa-apa yang telah terjadi
dengan ikhlas.
Ya sudah…
Ya sudahlah....
ya udah gpp, dan lain-lain
ya udah gpp, dan lain-lain
Kata-kata
yang sering kita gunakan, kita dengar dari orang lain dan tentu saja telah
melekat didalam telinga kita. Apakah sebenarnya arti kata-kata
tersebut??seperti pernyataan di atas bahwa kata “ya sudah” memiliki arti yang
baik, mulia. Akan tetapi itu dapat berubah arti jika kita menggunakannya dengan
gaya bahasa atau mimik muka yang berbeda pula. Dalam hal ini mood atau perasaan
saat kita lagi senang atau sedih. Karena
imajinasi seseorang yang berbeda, maka segala sesuatu akan lebih berbeda dari
apa yang kita inginkan atau harapkan. Penggalan kata, nada bahasa, mood
seseorang merupakan hal-hal yang berpengaruh terhadap arti sebuah kata.
Disaat kita lagi moodnya buruk,kata tersebut terasa seperti perasaan kecewa terhadap sesuatu. Dan disaat kita lagi merasa gembira hatinya, maka kata tersebut terasa seperti perasaan pasrah atau menyerahkan semuanya kepada-Nya dan mencoba untuk menerimanya, karena hal tersebut telah terjadi. Ada pula pepatah mengatakan "Layaknya nasi yang sudah menjadi bubur" yang artinya sesuatu yang terlanjur terjadi tidak mungkin kembali lagi. Oleh karena itu, wajib kita syukuri dan berpasrah kepada-Nya.
Alangkah baiknya kita berprasangka baik terhadap sesuatu dan meninggalkan hal-hal yang bersifat negatif.
Semoga apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan pembaca sekalian. Terima kasih
Disaat kita lagi moodnya buruk,kata tersebut terasa seperti perasaan kecewa terhadap sesuatu. Dan disaat kita lagi merasa gembira hatinya, maka kata tersebut terasa seperti perasaan pasrah atau menyerahkan semuanya kepada-Nya dan mencoba untuk menerimanya, karena hal tersebut telah terjadi. Ada pula pepatah mengatakan "Layaknya nasi yang sudah menjadi bubur" yang artinya sesuatu yang terlanjur terjadi tidak mungkin kembali lagi. Oleh karena itu, wajib kita syukuri dan berpasrah kepada-Nya.
Alangkah baiknya kita berprasangka baik terhadap sesuatu dan meninggalkan hal-hal yang bersifat negatif.
Semoga apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan pembaca sekalian. Terima kasih
0 komentar:
Posting Komentar