Rabu, 23 April 2014

Cara Mengubah Foto Menjadi Kartun

Nah, sekarang saya coba nge-share mengenai cara mengubah wajah menjadi kartun. Cara ini adalah cara gampang yang bisa di coba oleh semua orang (yang bisa mengoperasikan corelDRAW). Karena saya juga pake coreldraw untuk buat yang seperti ini. Saya pake coreldraw X4, tp bisa di semua versi coreldraw sebelumnya atau sesudahnya (kalo nggak salah). Oke, langsung saja kalo gitu….



Pertama, buka coreldraw Anda. Setelah terbuka ada tampilan seperti ini.


Nah, setelah keluar tampilan kayak diatas. Langsung saja pilih New yang ada di menu File. Atau bisa juga pake Ctrl+N dan akan muncul tampilan berikut :


Dan selajutnya, tinggal pilih foto mana yang ingin dijadikan kartun. Dengan meng-import file fotonya, karena di corel nggak bisa buka langsung file selain format .cdrnya. Jadi untuk jpg,png dan sejenisnya harus di import. Disini saya mengambil gambar seperti ini :


Nah, kalo sudah seperti itu. Sekarang langsung bisa dibuat foto tersebut menjadi kartun. Caranya begini….klik dulu gambar yang di import tadi sampai kurang lebih muncul tampilan seperti ini. setelah itu pilih Trace Bitmap (seperti tampilan berikut). 


Setelah pilih Trace Bitmap, sekarang pilih Outline Trace dan pilih High Quality Image. Hingga muncul seperti ini. Tinggal edit pada bagian yang saya lingkarin. Setelah itu tinggal OK saja.


 Dan ini tampilan terakhir :


Abis itu tinggal di Save aja kalo udah selesai. Nah, kurang lebih kayak gitu caranya. Sekian.
Selamat Mencoba

Share:

Minggu, 20 April 2014

Prasmanan itu Unik

Nah, baru kemarin tetangga ngadain hajatan anaknya. Hajatan nikahan, bukan khitanan. Soalnya anaknya itu udah cukup umur buat nikah, jadi kemarin iru resepsinya. H -2 itu semua perabotan kayak panggung, tenda, kursi, dan lain-lain udah mulai pemasangan. Dari tenda yang cukup luas dan memenuhi halaman rumahnya. Ada seninya disitu, pemasangan pusat lampu yang emang dibuat oleh mereka sedemikian rupa, dan seninya itu kata yang masang itu begini “ini model baru buk, sarang tawon namanya” berkata pada sang tuan rumah. Tapi kalo dilihat sih emang mirip sarang tawon. Dan peralatan/perlengakapan lain pun menyusul hingga hari H sudah siap semua.

Dari situ sang tuan rumah pake model prasmanan katanya, untuk menghidangkan makanan, minuman buat para tamu undangan. Tau apa itu maksudnya pramanan?yang kayak itulah. Simpelnya, para tamu tidak diberikan hidangannya oleh orang, tapi sang tamu itu sendiri yang datang dan memilih apa aja yang pengen ia ambil. Kurang lebih gitulah gambarannya (setau saya).

Dan disini saya mau nulis uniknya gaya prasmanan :

  1. Simpel, emang simpel/praktis. Karena hidangan itu cuma di taroh di atas meja, dan tamu pun tinggal ambil sendiri-sendiri. 
  2. Nggak butuh banyak orang. Nggak kayak di tempat saya, kalo ada hajatan pasti banyak orang yang emang udah kewajibannya untuk bantu menghidangkan makanan/minuman. Ya kayak saya, bagitu pula sama temen-temen saya yang seusia, pasti di beri mandat untuk membantu. Karena di tempat saya itu nggak ada istilahnya prasmanan, karena tamu adalah raja, jadi harus dilayani.
  3. Hemat tempat. Selain simpel, prasmanan juga hemat tempat. Gimana nggak hemat, orang cuma butuh beberapa meja yang ukurannya pun nggak terlalu besar yang dimaksudkan untuk menempatkan makanan/minuman dll.
  4. Budaya bangsa dijunjung tinggi. Wah, agak berat ngomongnya kalo gitu. Intinya budaya antri disini yang dimaksudkan. Karena banyak tamu undangan yang datang, jadi mungkin juga di waktu yang sama mereka ngambil hidangan yang di sediakan dengan antri. Mengekor kebelakang.
  5. Belajar sabar. Ini dia yang paling spesial. Kenapa?karena sabar itu nggak gampang. Buat ngedapetin yang kita mau itu butuh pengorbanan. Sabar. Itu yang dipelajari, dari kita mengorbankan waktu buat ngantri makanan, dan saat giliran kita yang ngambil kita ngedapetin apa yang kita mau.


Itu beberapa uniknya prasmanan, nggak perlu dipelajari. Karena ini cuma kata-kata saya saja. Mungkin untuk para pembaca bisa menambahkan/mengoreksi kalo kalo ada yang salah. 

Share:

Jumat, 11 April 2014

Template'ku'

Blog, jadi lebih sepi tanpa adanya tulisan-tulisan “nggak jelas” yang mewarnai blog ini. Setelah bulan lalu nggak bisa mencapai target seperti biasanya, untuk jatah “nyampah”. Jenuh. Itulah alasan saya bulan lalu nggak terlalu banyak nulis. Dan terlebih lagi saya nggak ada bakat soal tulis menulis. Makan siang dulu, …..nulis sambil makan apa kelar makan dulu baru nulis?apalah itu, yang penting makan biar bisa agak mikir yang “jernih”. Nggak usah serius nulisnya atau baca tulisan saya, karena emang saya nggak mahir dalam tulis menulis. Ntar kalo serius di kira nulis makalah dan sejenisnya. Nggak pernah “makan bangku les menulis”, jadi maklumlah.

Walau pernah saya di komentari ini blog tulisannya kayak mau bikin makalah, dan kalo orang baca serasa baca makalah. Berat. Tapi apalah itu, harap maklum sajalah. Orang emang niat buat blog sama nulis itu cuma iseng dan bosen, jenuh, males mau ngapai lagi. Karena saya tipe orang yang gampang penasaran sama hal baru. Waktu ada game baru, nge-game terus ampe bener-bener bosen baru brenti. Ada juga pas pengen belajar bikin vektor ampe colok modem teru ampe ketemu itu tutor-tutor yang berjejeran. Jadi biar ada selingan pas lagi jenuh-jenuhnya maen game ama bikin vektor. Menghibur diri dan bikin hati agak melankolis. *apasih. Biar kayak orang-orang punya catetan pribadi, tapi kenapa harus bikin blog kalo cuma pengen punya diary?tau lah, nggak mikirin itu.

Nah, karena saya gampang penasaran. Saya terapkan juga di blog ini, kayak gonta-ganti template, header, tambah widget, dll. Kalo ganti tempale ini, baru beberapa hari yang lalu saya ganti. Kalo tau umur tempalte yang saya pajang ini nggak pernah berumur panjang, selalu ganti terus ampe saya bingung mau ganti apa lagi. Cari sana sini, trus ganti dan tambah widget biar agak rame “dikit”. Tapi setelah itu, cari lagi dan akhirnya ganti lagi. haduh. Begini jadinya tempalte yang saya pasang di blog ini ….



Alasan saya memilih ini karena saya saat itu pengen di blog ini ada sedikit sentuhan warna hijau, saya suka warna hijau apa lagi hijau spidol/hijau pupus begitu saya menyebutnya. Dan lagi saya juga sebelumnya pasang header dengan logo dari nama blog saya jadi kayak gini.



Ada sentuhan warna ijo juga kan?di huruf yang seharusnya “A” saya ganti dengan gambar daun yang baru semi/tumbuh. Biar agak nyambung juga gitu, antara header sama templatenya. Padahal yang lebih penting itu bukan masalah nyambung nggak nya, tapi kesesuaian antara content yang di terapkan.*agakserius. Tapi nggak ada hubungannya sih sama yang lainnya, cuma pengen gitu aja pas waktu saya ganti templatenya. Dan ini pun masih pake template karya orang, belum sepenuhnya karya sendiri. *kapan ya???#mikirkeras.

Tapi nyinggung masalah content, apa itu content?bagaimana bikin content?#ahsudahlah. Blog ini yang emang saya beri judul kata “meaningless”, emang bukan blog apa-apa, bukan juga blog yang “wah”, blog pada umunya. Tapi sesuai sama judulnya, emang saya sengaja buat seperti itu. Maksudnya blog ini hanya buat iseng-isengan saja, nggak serius, yang penting punya, bahkan nggak berarti “meaningless”. Jadi sesuai nggak nya pemilihan template yang tepat untuk mengusung content yang pas. Template yang gonta-ganti, content yang absurd dan ditambah tulisan-tulisan yang ngaco kemana-mana itulah faktor pendukung pemilihan kata “meaningless”. Dan biar agak berwarna plus agak rame, dan juga nggak keliatan nggak jelasnya blog ini. Sengaja saya buat agak mirip sama blog pada umumnya, dengan menambahkan widget-widget, dan modif sono sini.


Share:

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.