Jumat, 22 November 2013

Banyak Tidur, Tambah Ngantuk

Akhir-akhir ini saya cenderung mengalami kebiasaan yang buruk bagi saya. Seperti mengulang kebiasaan lama. Entah bagaimana bisa saya ini mulai lagi, mungkin begitu banyak alasan. Alasan yang nggak karuan benarnya, atau hanya dibuat-buat sebagai alasan. Kebiasaan yang nggak baik untuk dibiasakan, karena pepatah pun mengatakan “tidur di pagi hari nanti rezekinya di patok ayam duluan”, hanya pepatah humor kali. Tapi nggak tau juga. Satu hal yang mengganggu pikiran saya yaitu kenapa bisa setelah subuh bisa tidur lagi?apa efek dari kurang tidur? Yang tau jawabannya hanya diri sendiri.

Coba telusuri dari kurang tidur, mungkin ada benarnya juga kalimat itu. Benar adanya kalo saya akhir-akhir ini suka begadang, entah begadangin apa. Tapi cuma pengen aja. Nah, kalo emang demikian berarti jatah tidur berkurang. Iya nggak? Mungkin iya, karena jatah untuk istirahat di malam hari hanya sekitar 7-8 jam. Dan saya mungkin cuma sekitar 5 jam. Tapi kan nggak ada ngaruhnya, sayanya aja yang kebiasaan malas bangun. Padahal siangnya juga sering tidur, tapi kenapa masih aja tidur di pagi hari. Pernah kemarin saya kelewatan sepertinya. Jadi begini, hari sebelumnya udah punya jadwal untuk pergi dan ngajakin temen biar agak rame, lagian juga sama-sama pengen pergi karena ada kebutuhan yang sama. Dan usah sepakat di jam tersebut kita bareng-bareng berangkat. Paginya setelah subuh, saya niat untuk tidak tidur lagi. Saya cari kegiatan biar tidak tidur, maen game, ngacak-ngacak kostan dll. Hal itu bisa sedikit membantu, tapi malah pas jam mau berangkat sempat tiduran bentar, dan ternyata malah bablas tidur. Untungnya cuma sekitar 10 menitan dan buka hp ternyata udah ada 1 panggilan tak terjawab dan 3 pesan yang masuk pas saya tidur. Jadi tergesa-gesa untuk segera beranjak pergi ke kamar mandi. Setelah ketemu temen yang ngajakin tadi, langsung dia koment.
Loe baru bangun yak?tanyanya
Emang kanapa?sangkalku
Keliatan muka loe baru bangun. Katanya
Saya mengangguk lirih dan berkata iya*dalam hati


Tapi kalo menurut saya bukan perihal kurang tidur, tapi malah kebanyakan tidur. Dari pagi tidur, siangnya tidur dan malam pun tidur. Gimana nggak kebanyakan coba? Ya, mungkin hanya pendapat pribadi saya, kalo banyak tidur malah jadi males dan pengennya cuma tidur dan pengen tidur. Ditambah lagi nggak ada kegiatan sama sekali di kostan, tambah jenuh, tambah males, dan tambah bosen. 
Share:

Senin, 18 November 2013

Plegmatis, Karakter Penengah

Ada beberapa kepribadian dari manusia. Diantaranya ialah sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis. Setiap orang memiliki kepribadiannya masing-masing. Dan sekarang saya ingin menuliskan salah satu diantara kepribadian diatas. Yaitu plegmatis. Menurut saya kepribadian ini mudah untuk digambarkan, karena ini adalah kepribadian saya sendiri. Jadi mudah untuk digambarkan dan mudah diilustrasikan.


Sebenarnya saya nggak begitu memahami mengenai kepribadian, karena emang baru-baru ini saya tau kepribadian. Hal ini karena saya mengalaminya sendiri, dimulai dari adanya aplikasi di salah satu social network yang saya punya. Karena penasaran jadi saya buka dan jalankan aplikasi ini, yakni kuis tempramen. Pertamanya sih cuma mengisi pertanyaan-pertanyaan yang biasa. Yaudah saya jawab apa yang ditanyakan dan tiba-tiba langsung keluar hasilnya. Dan hasilnya pun nggak terlalu saya pikirkan, jadi karena rasa penasaran saya udah terpenuhi terbayar. Sebenarnya percaya nggak percaya dengan hasil yang terpampang. Tapi setelah saya baca berkali-kali kayak seperti ada yang nyambung atau memang sama dengan apa yang saya rasakan. Nah, dari situ saya malah cenderung seperti termotivasi untuk mengetahuinya lebih. Jadi saya coba cari-cari di internet, blog-blog yang berisi dan mengulas tentang kepribadian yang satu ini say abaca dan coba meresapi. Emang sih, percaya nggak percaya. Tapi apa salahnya hanya mengetahui saja. Dan karena mungkin setiap orang itu sependapat atau yang lain, hasil pencarian saya mengenai kepribadian plegmatis ini menyimpulkan bahwa isinya itu sama semua. Hahaha……nggak tau kenapa. Sekali lagi emang ada yang sama dengan apa yang saya rasakan, ada juga yang malah melebih-lebihkan, bahkan nggak jelas. Ada beberapa pendapat dari orang yang menuliskannya yang saya coba resapi dan analisa. Tapi karena karakter plegmatis ini bukan orang yang bisa menganalisa sesuatu dengan begitu sempurna menganalisanya. Jadi malah bisa jadi, bisa jadi seperti itu.

Mengenai plegmatis, karakter yang menjadi penengah untuk semua karakter. Intinya plegmatis ini menjadi salah satu karakter yang bisa melerai karakter-karakter lain. Itu salah satu ciri dari plegmatis. Selain dia suka akan perdamaian, tidak suka adanya kekerasan, cenderung suka mengambil jalan keluar yang menarik. Hal yang tak bisa dipungkiri dari setiap karakter ialah sisi negatifnya. Kalo menurut saya, apa yang saya rasakan mungkin sisi negatifnya dari si plegmatis ini ialah dia orangnya mudah tersinggung/sensitive, kurang percaya diri, mudah down kalo ada tekanan, dll. Iya, itu adalah sebagian dari sisi negatifnya. Tapi ada pertanyaan yang menurut saya masih ganjil yang mengganggu pikiran. Yaitu apakah orang-orang plegmatis ini adalah orang yang kuat?kuat dalam hal menerima kritikan misalnya. Karena menurut saya si orang plegmatis ini lebih rela sakit daripada masalahnya berkepanjangan. Walaupun begitu masih banyak pula hal positif dari si plegmatis ini.
Share:

Jumat, 15 November 2013

Salah Kaprah

Ada sebuah kisah tentang seorang pemimpin. Seorang pemimpin menjadi panutan bagi orang yang dipimpin. Ada kata bijak mengenai pemimpin ini, dan ini pun dalam bahasa jawa.yaitu "ing ngarsa sung tuladha" yang artinya yang ada di depan sebagai contoh. Ngomong-ngomong soal pemimpin, saya ada beberapa cerita yang mungkin sedikit nggak jelas. 

Begini ceritanya, suatu saat di sebuah masjid. seorang pemimpin untuk tempat ini biasanya di sebut dengan imam. Di waktu tertentu seperti biasa melaksanakan shalat berjamaah di masjid dengan dipimpin oleh seorang imam. Karena imam disini sebagai pemimpin, maka pasti menjadi panutan bagi yang di pimpin atau jemaahnya/makmum. Nah, di suatu hari ada sebuah insiden yang mengharuskan si imam untuk melepas celananya. Karena biasanya ia selalu menggunakan sarung untuk shalatnya. Nah, karena memang menurut si imam ini adalah hal yang memang harus dilakukan, maka ia pun tak perlu pikir panjang untuk melepas celananya. Dan tanpa ia harus menghimbau kepada makmumnya, karena ini hanya hal yang biasa dan memang harus dilakukan, karena ini menjadi syarat sahnya shalat yaitu pakaian yang di pakai haruslah bersih.
Tanpa disadari oleh sang  imam, ternyata seluruh makmum mengikutinya melepas celana mereka masing-masing. Karena menurut makmumnya itu sendiri, ini adalah himbauan dari sang pemimpin dan sebagai orang yang dipimpin haruslah mengikuti pemimpin begitulah yang dipikirkan oleh para makmum. Walaupun sebenarnya celana masing-masing makmum sendiri itu tidak sama dengan apa yang menimpa si imam. Karena mungkin makmumnya masih terlalu awam dan nggak tau betul mengenai syarat sahnya shalat. Dan hanya mengikuti apa yang dilakukan si imam seperti hanya gerakan-gerakan shalat. Walaupun demikian, kesalahan si makmum ini bukan karena ia salah mengerti dan bukan karena ia tak harus mengikuti apa yang imam lakukan, tetapi mereka nggak mengerti apa yang menjadi alasan untuk melepas celananya. Jadi belum tau apa yang menjadi masalahnya, tapi malah tetep kekeh mengikuti apa yang dilakukan si imam/pemimpin dan hanya ingin menjadi orang yang patuh kepada pemimpinnya. begitulah jalan pikiran seorang awam.
Share:

Senin, 11 November 2013

Otodidak, pintar pintar bodoh

Belajar, mengenai perihal belajar itu tiada hentinya kalo terus ngomongin soal belajar. Karena setiap orang berhak menerima pengajaran dan hak belajar. Hingga ada hadits yang mengatakan tentang belajar yakni tuntunlah ilmu walau sampai ke negeri cina dan tuntunlah ilmu hingga sampai liang lahat. Dari petikan hadits ini menjelaskan bahwa tidak ada halangan dan hingga akhir hidup ini adalah waktu yang luang untuk terus belajar.
Belajar tidak ada pathokan bagaimana cara kita mendapatkan bahan ajaran tersebut. Dari instansi-instansi pemerintah di bidang pendidikan hingga yang lain. Begitu pula saya sendiri, saya senang bila masih di beri kesempatan untuk terus belajar. Senang kalo terus bisa belajar, tapi halangan berasal dari diri sendiri, seperti psikologis, males, bosan dll. Nah itu dia tantangannya. Semakin tinggi mimpi yang diraih semakin berat pula rintangannya. Sudah…sudah…sudah jangan terlalu serius.
Autodidak, tau autodidak kan?atau sering juga orang bilang otodidak. Ya….autodidak adalah proses belajar mandiri, hanya diri sendiri tanpa ada guru, atau orang yang mengajarinya. Nah ini dia yang sedang saya geluti saat ini. Dari segi apapun, dari desain, hal baru yang diterima hingga pengen bisa membuat sablon kaos dll.  Kalo di liat untuk berguru atau mengikuti LPK-LPK mengenai desain pasti mahal harganya, tapi untuk bisa ahli mungkin lebih berpeluang. Karena hal uang dan biaya yang melambung bila ambil kursus, mending coba-coba sendiri itulah yang mendasari dan memotivasi diri saya sendiri. Otodidak sebenarnya bagus, tinggal kreativitas masing-masing orang, tapi ini hal pengembangannya saja.

Setiap hal itu ada kekurangannya, meskipun sistem pembelajaran kayak gini. Kalo lagi males, boring, bad mood jadi nggak semangat buat ngelanjutin belajarnya. Orang nggak ada yang ngajarin, jadi tergantung dari diri sendiri. Ini mungkin menjadi rintangan dan tantangan bagi saya, otodidiak itu hal yang wajar, setiap orang boleh menerapkannya. Menurut saya pribadi, otodidak ini cara pembelajaran yang bagus buat pemula dan suka ngacak-ngacak, coba-coba dan penasaran pada hal bagus seperti saya. Tapi sisi negatifnya ialah si orang otodidak ini bisa, bahkan mengerti setiap step. Tahap-tahapan prosesnya. Tetapi juga ia tak mampu untuk membuat sebuah kesimpulan, menjelaskan apa maksud dari setiap stepnya. Berbeda halnya jika ada guru, karena pasti mengerti setiap penjelasan dari sang guru. 
Share:

Sabtu, 02 November 2013

Cerita Lucu

Ini pertama kalinya saya nge-posting tentang yang beginian. Beginian apa nih maksudnya?maksudnya itu nge-posting tentang cerita lucu atau humor. Begini ceritanya......
Suatu hari di sebuah desa yang sedang mengadakan sebuah acara peringatan. Peringatan ini bertemakan siraman rohani. Ceramah gitu deh. Semua hal yang perlu dipersiapkan demi terselenggaranya atau suksesnya acara ini di usahakan oleh panitia-panitia setempat. Panitia tersebut menangani berbagai macam, dari tempat, waktu, snack, pengisi acara atau ustadz dan lain-lain. Nah, setelah hari H untuk acaranya ini, semua orang yang diundang muali berdatangan satu per satu hingga memenuhi kursi yang telah disediakan. Seperti biasa sebuah acara, sebelum menginjak acara inti ada beberapa selingan seperti pembukaan oleh ketua panitia, aparat desa dll. Dan juga pembacaan ayat suci Al Quran. Selingan tersebut di lakukan hingga inti acara yaitu siraman rohani dari ustadz. 

Setelah beberapa waktu, ternyata sang ustadz tak kunjung datang seperti yang telah dijadwalkan. Dari panitia berusaha untuk selalu menghubungi sang ustadz tersebut. Dan jawaban yang diterima oleh panitia ialah untuk sabar menunggu, karena sang ustadz masih diperjalanan (kata istri ustadz). Hingga waktu semakin lama sang ustadz tak kunjung datang juga. Akhirnya ketua panitia langsung menemui sang ustadz ke kediamannya. Dan ternyata sang ustadz lagi sakit dan kemungkinan tidak bisa mengisi ceramah. Ketua panitia agak kecewa dan kaget, kenapa tiba-tiba seperti ini, berarti acara ini tak sesuai yang dijadwalkan. Akan tetapi masih ada anak sang ustadz, kebetulan anak itu juga sudah berumur untuk melanjutkan apa yang dilakukan oleh sang ayahnya. Tak berpikir panjang, ketua panitia ini langsung meminta bantuan anak tersebut untuk menggantikan sang ayah untuk mengisi ceramah. Dan si anak pun tak memiliki pilihan selain mengiyakannya, karena semua orang telah menunggu. Sang anak dan beberapa panitia kembali ke panggung untuk melanjutkan acara. Langsung saja anak ustadz tersebut naik panggung untuk memberikan ceramah sebagai inti dari acara ini. 

Sang anak pun langsung menyapa dengan salam

'assalamu'alaikum warokh matullahi wabarakatuh' kata sang ustadz.
'wa'alaikum salam......serempak jawaban terdengar dari jemaah

dan sang anak ustadz ini memulai untuk segera menyampaikan materi ceramah. Dengan di awali sebuah pertanyaan.

'apakah semua sudah tau kenapa saya disini?tanya sang ustadz
'suuddahhhhh.... jawab para jemaah
'jadi semua sudah tau kenapa saya disini, kalau begitu saya tidak perlu menyampaikan apa-apa karena semuanya sudah tau, kata sang ustadz
Dan dengan menutup salam, sang ustadz pun menutup ceramah dan bergegas turun dari panggung.

Sebelum terlalu jauh, ketua panitia membujuk anak ustadz tersebut untuk tetap melanjutkan. dan yang sebelumnya panitia sudah memberi aba-aba

'jika ustadznya bertanya lagi seperti kayak tadi bapak-bapak/laki-laki menjawab dengan 'sudah' dan ibu-ibu/perempuannya menjawab 'belum'. 

Dan sang ustadz itu naik kembali ke panggung dan memberikan pertanyaan yang sama, dan seperti apa yang di berikan oleh panitia,
'apakah semua sudah tau kenapa saya disini?tanya sang ustadz
bapak-bapak menjawabnya dengan 'ssuuddahhh...' dan 
ibu-ibu menjawab 'beluummm...'. 
Dan kembali ustadz berkata ..
'karena bapak-bapak sudah tau, dan ibu-ibu belum tau. mohon untuk bapak-bapak kasih tau kepada ibu-ibu. sekian dan wassalamu'alaikuum....
Dan kembali menutupnya dengan salam dan turun dari panggung. 
Share:

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.