Suatu
tempat memiliki hal tersendiri yang bisa mengingatkan seseorang pada tempat
tersebut. Seperti kampong halaman, termpat bersejarah, objek wisata yang
berkesan. Dan tempat-tempat tersebut menjadi angan-angan yang terus ada di
dalam pikiran , dan mungkin suatu hari ia memiliki keinginan untuk
mengunjunginya lagi walaupun pernah ia kunjungi.
Kampong
halaman, tempat dimana saya terlahir di situ, hidup selama kurang lebih 18
tahun. Nah, berarti saya adalah salah satu orang perantauan yang sekarang hidup
di kota hujan ini. Sebenarnya sih tak selama saat hidup di kampong, bisa
dibilang baru lah saya menginjakkan kaki saya di kota ini. masalah kenapa milih kota hujan ini
dulunya pas saya pergi merantau pertama kali hanyalah karena alasan keluarga
sebagian besar di sini. So, sekarang mulai hidup di sini. Saat pertama kali
lulus sekolah di jawa, memang saya berniat untuk langsung mencari kerja di
kota. Jadi langsung aja gitu berangkat ke sini. Sampai disini yaaa….namanya
juga mau cari kerja jadi langsung kirim lamaran kesana-sini cari pabrik
sana-sini. Mencari kerja tak semudah apa yang di bayangkan, apalagi cuma
lulusan sekolah menengah, ya tidak menuntut kemungkinan langsung mendapatkan
kerja. Di saat seperti itu, saya mulai berfikiran untuk pulang lagi ke kampong.
Karena di kota saya baru, jadi belum mendapatkan teman untuk kesehariannya dan
teman saya di kampong semua. Serasa mulai tak nyaman dan kangen ama kampong
halaman. Tapi itu pikiran itu semua terpupuskan oleh kabar yang cukup
mengegembirakan, yakni di terima di sebuah pabrik. Dan mulai menjalani
kehidupan di kota yang masih terasa asing bagi saya. Hari berganti minggu,
minggu berganti bulan dan seterusnya hingga bulan berganti tahun saya berusaha
menjalaninya.
Dan
dunia kerja pun saya rasakan selama 1 tahun. Di saat saya kerja, merasakan
bagaimana mencari kebutuhan sendiri, muncul sebuah pemikiran yang sangat saya
idam-idamkan yakni pengen melanjutkan sekolah. Dan saya tak ingin hanya sekedar
lulusan menengah saja. Saya mulai mencari-cari tempat perkuliahan dekat-dekat
tempat kerja agar nantinya saya mampu membagi waktu untuk kedua aktivitas saya
ini. Dan hal itu pun Alhamdulillah tercapai, terpenuhi. Kembali muncul
pemikiran lagi, berarti saya harus memulai lagi menyesuaikan dengan keadaan
tempat kuliah.
Nah, pas
moment lebaran tiap tahunnya. Sebagai orang perantauan pasti menginginkan mudik
ke kampong halaman dan hal itu saya rasakan juga. Sekali dua kali mudik tak
begitu berat rasanya, soalnya pengen banget lihat lagi kampong halaman. Dan
setiap tahunnya saya mudik terus, hingga saat ini dan tahun ini mudik saya yang
terakhir untuk saat ini. setiap moment mudik, rasa-rasanya ada enak dan nggak
enaknya. Dan untuk mudik kemarin itu adalah moment mudik yang terasa beda dari
mudik-mudik yang pernah saya rasakan. Mungkin karena saat ini saya telah
mendapatkan teman-teman yang lebih banyak dari sebelumnya, sudah mampu
menyesuaikan lagi dengan keadaan. Tapi ya gitu tak kan ada yang menggantikan
moment lebaran selain bersama keluarga.