Jumat, 11 Januari 2013

Kesan Pertama



Tak terasa sudah setahun lamanya saya meninggalkan aktivitas yang mampu membuat saya bersemangat, gembira, susah dan perasaan yang campur aduk. Perasaan senang yang menyelimuti keseharian saya selama berada ditempat itu, karena merasa bahwa didunia ini masih cukup luas untuk dilampaui hanya dengan kesanggupan diri sendiri. 

Berawal dari kepercayaan diri yang terus-menerus berusaha untuk lebih diperjuangkan, agar kelak menjadi sosok yang tak mudah luluh bahkan takut pada hal-hal yang baru. Hanya bermodalkan percaya diri dan keberanian untuk terjun langsung ke dalam dunia baru, baru bagi diri saya. Dengan minimnya pengalaman, pengetahuan dan juga attitude. Semua hal tersebut merupakan ujung dari apa yang akan saya lakukan didalam memasuki hal-hal baru. Hal-hal baru tersebut akan didapatkan didalam dunia kerja. Dunia yang berbeda dengan dunia yang sebelumnya yaitu sekolah, disinilah hasil terapan dari apa-apa yang telah dipelajari didalam sekolah. 

Di dunia kerja merupakan dunia dimana terciptanya segala angan/cita-cita kita, ujung dari kerja keras saat belajar, bermuaranya improvisasi, dan lain sebagainya. Saat saya pertama memasuki dunia ini, saya merasa bagaikan semut yang berada didalam kerumunan semut yang berbeda keturunan. Setiap pandangan mata selalu merasa belum pantas, dan terus menerus mengucapkan kata tersebut didalam hati. 

Orang-orang pada umumnya yang juga mengalami masa-masa penyesuaian diri dengan keadaan yang baru ia dapatkan, saya juga merasa demikian. Masa-masa permulaan yang sungguh sulit untuk kita lakukan, namun apa daya kita ingin yang terbaik untuk kita sendiri, keluarga dan juga masa depan. Sesulit apapun itu harus dilewati dengan penuh tanggung jawab. Di saat seperti itu, saya mulai merasa hal-hal yang mungkin bisa dibilang buruk untuk diriku dan juga semuanya. Perasaan itu timbul disaat saya belum siap untuk mengambilnya, masih terdapat perasaan ragu-ragu yang menyelimuti diri.
Dengan semakinnya perkenalan, akrab dan dapet suport dari semua teman, akhirnya saya pun mampu melewatinya. Dan hari-hari baru pun mulai tampak bersemangat dan menyongsong masa depan yang cerah. 
Share:

Selasa, 08 Januari 2013

Sebatas Menulis


Ini postingan terjemahan dari postingan lalu yang menggunakan bahasa Jawa.

Begini terjemahannya :

Manusia itu dibedakan menurut jenis kelaminnya, ada 2 yaitu :

  •          Laki-laki
Laki-laki adalah orang yang akan memimpin, memimpin dirinya sendiri ataupun keluarganya kelak. Seorang laki-laki itu harus mempunyai semangat juang yang tinggi, kuat, gagah, jiwa keberanian dan lain-lain. untuk menjadi sosok yang demikian diatas tidaklah mudah, selain itu haruslah punya jiwa yang pantang menyerah, kokoh pada pendirian, jiwa pemimpin dan sebagainya.
  •          Perempuan
Perempuan atau wanita itu adalah sosok yang lemah lembut, mempunyai rasa kasih sayang yang begitu tulus, akan tetapi dia itu mudah tersentuh hatinya jika melihat apa saja yang berbau kesedihan. Sifat-sifat inilah yang dimiliki oleh seorang perempuan.

Keduanya telah diberikan anugerah dari Gusti Allah yang berupa perasaan cinta dan kasih sayang. Oleh karena itu keduanya ditakdirkan untuk menjadi pasangan.

Ada sebuah cerita :
Perasaan cinta/kasih sayang itu telah bersifat umum, maksudnya itu tidak ada kemungkinan jika seorang laki-laki bertemu seorang perempuan tanpa merasa jatuh cinta. Karena  keduanya itu memiliki perbedaan kepribadian. Ada pepatah mengatakan “ witing tresno niku jalaran soko kulino “. Pepatah itu mempunyai maksud yang sudah jelas yaitu jika seorang laki-laki bertemu seorang perempuan terus sering ketemu, pastinya akan timbul perasaan cinta untuk keduanya.
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan. Jika ada kesalahan tulisan atau bahasa yang menyinggung perasaan pembaca, Saya selaku admin mohon maaf.


Share:

Minggu, 06 Januari 2013

Teknologi, Dampak Bagi Pengguna?


Teknologi yang mulai berkembang sangat pesat untuk bangsa yang mulai memasuki kemodernan. Hal-hal yang berbau modern mulai merasuk dan berkembang pesat untuk negara yang masih memiliki rakyat yang sebagian besar masih terlalu awam. Perkembangan teknologi ini telah mengalami perubahan dari generasi-generasi yang lalu, jadi setiap masa muncul generasi-generasi yang baru seperti orang-orang yang mulai lebih mengenal dunia secara  bertahap dan memiliki tingkat kecerdasan yang lebih dibanding generasi yang lalu. Generasi Z atau digital untuk julukan generasi sekarang dengan perkembangan teknologi yang lebih berkembang, orang-orang yang lebih pintar bahkan jenius, yang mengerti segalanya hanya dengan satu tombol atau yang sering keluar dari mulut-mulut orang zaman sekarang. Dengan adanya perkembangan dari orang-orangnya yang lebih menunjang, muncullah produk yang mulai merajai dunia pasar. Seperti halnya handphone, netbook/notebook, tablet dan lain-lain. Dan handphone pun telah mengalami perkembangan dari segi fitur, design, aplikasi dan sebagainya. Hal-hal yang dapat diambil dari munculnya produk-produk ini tidak lain adalah dampak-dampak yang menyertainya, seperti dampak positif dan negatif. Sebagai contoh dari dampak positifnya ialah memudahkan kita untuk berkomunikasi dari jarak yang dekat maupun jauh, sebagai sumber informasi yang dapat diambil hikmahnya. Selain dampak positif tentunya ada lawan katanya yaitu dampak negatif, seperti penyalahgunaan terhadap tekonologi ini, juga dilihat dari penggunanya (user), penggunaan aplikasi yang kurang mendukung. Dalam hal ini sering kita ketahui bawasannya setiap orang itu memiliki keperluan maupun hal apa yang harus ia ambil, hal yang penting tentunya.

Mengenai hal-hal apa yang dapat digali dari produk handphone ini, ada kalanya seseorang yang menggunakan handphone ini atau penggunanya merasa senang, gembira, sedih, dan lain-lain. Ada beberapa atau bahkan sebagian besar pengguna produk ini merasakan hal tersebut secara berkala/silih berganti. Sering kita lihat di sekitar kita ada seseorang yang ketawa-ketawa melihat hpnya sendiri/membaca sms yang dapat merubah dirinya merasa demikian.

Internet juga salah satu contoh dari perkembangan teknologi ini yang bermanfaat untuk mendapatkan informasi secara global dan dapat di akses dengan mudah pada tahun-tahun ini. Kemudahan dalam mendapatkan informasi ini dan juga didukung dengan akses yang mudah pula, cenderung membuat penggunanya kurang menghargai sebuah proses atau lebih ke hal-hal yang serba praktis. Hal ini memberikan dampak yang kurang baik untuk menjadikan sebuah kebiasaan.

Hal ini perlu ditinjau lagi bagaimana pengguna itu memanfaatkan teknologi ini, apakah akan diambil yang positif atau sebaliknya. Selain itu sebagai pengguna alangkah baiknya memiliki filter/penyaring dari diri sendiri, mengetahui apa saja yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan juga orang yang disekitarnya. 
Share:

Rabu, 02 Januari 2013

Kadhung Tresno

Ini postingan versi Jawa dan merupakan postingan pertama Saya dengan menggunakan Bahasa Jawa. Karena bahasa tersebut merupakan bahasa yang sering Saya pakai saat berada di kampung halaman.

Manungso iku dibeda ake dados kalih, yaiku jaler kaliyan estri. 
Kaping pisane yaiku tiyang jaler, tiyang jaler niku  manungso ingkang bakal mimpin, mimpin awake piyambak lan kaluwargo nipun. tiyang jaler niku kados sosok ingkang gadhah semangat juang kang dhuwur, gagah prakoso, nduweni keberanian, lan sakpiturute. Dados manungso ingkang koyo ngono niku mboten gampil, kedhah nduweni keberanian, jiwa pemimpin, pantang menyerah. lan liya-liyane. 
Kaping pindho yaiku tiyang estri, tiyang estri niku manungso inagkang lemah lembut, nggadhahi rasa kasih sayang ingkang tulus, nanging dheweke gampang banget kesentuh manahipun utawi gampang nangis yen dheweke mirsani hal-hal opo wae ingkang sifate sedih. Sifat-sifat niku kedhah di dhuweni tiyang estri puniko. 
Kekalihipun sampun diwenehi anugrah saking Gusti Allah ingkang awujud rasa tresno. Amergo sampun ditakdirake yen tiyang jaler niku pasangane nggih tiyang estri. 

Niki carito ingkang ngisahake manungso niku kadhung tresno. 
Rasa tresno niku rasa ingkang sampun bersifat umum, maksute niku mboten wonten kemungkinan yen ono tiyang jaler ketemu tiyang estri mesti ono rasa ingkang di jenengke tresno. Amergo kekalihipun benten kapribadian utawi jenis kelaminipun. Yen kapribadiane niku sampun benten, kekelihipun saged saling ngisi siji lan sijine. 
Wonten pepatah jowo negesake "witing tresno iku jalaran soko kulino". Pepatah niku dhuweni maksut ingkang sampun cetho yaiku menawi tiyang jaler niku ketemu tiyang estri trus sering bebarengan nek ngendi wae, niku bakalan muncul ingkang dinamake rasa tresno ingkang dirasakake tiyang kekalih. Rasa tresno ingkang sampun tumbuh meniko saged dhadosno modal ingkang sapisan kangge ngebina kaluwargo. Ngebina kaluwargo niku mboten mung rasa tresno marang kekalihipun. Dene kedhah nduweni rasa tanggung jawab, roso saling ngehargai dhumateng kekalihipun, kedhah jujur, lan sakpanunggale. 

Amung niki ingkang saged kulo aturake. Menawi wonten kesalahan nyerat utawi bahasa ingkang mboten pas nopo nyindir panjenengan sedoyo, kulo selaku admin nyuwun pangapunten.

Matur Nuwun
Share:

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.