Sabtu, 04 Februari 2023

Serabi

        Serabi, merupakan jajanan pasar tradisional yang berasal dari Indonesia. Makanan ini sudah ada sejak tahun 1923. Di Jawa Barat dikenal dengan sebutan Sorabi, namun di Jawa Tengah lebih dikenal dengan Srabi. Wikipedia.

Setau saya memang sering kali mendengar jajanan tradisional ini di Pulau Jawa, Jawa Tengah dan Jawa Barat – karena saya belum pernah keluar Jawa dan baru menemui serabi ini di Jateng dan Jabar, untuk Jatim mungkin ada tapi pas saya main kesana. Serabi yang saya jumpai di Solo, Ambarawa, Cirebon. Berikut beberapa yang pernah saya cicipi.

  • Serabi Notosuman – Solo,

Salah satu serabi yang ada di Kota Solo, serabi yang terbuat dari santan kelapa dicampur dengan sedikit tepung bercita rasa gurih. Bertoping atau bertabur meses, potongan pisang, potongan nangka dan keju. Ciri khasnya ini beralaskan daun pisang dan digulung/rol, namun saya menjumpai serabi solo ini di Cirebon beralaskan potongan kertas nasi dan untuk toping bisa gabungan dari meses – keju, pisang – coklat atau pisang – keju.

  • Serabi Ngampin – Ambarawa,

Salah satu produk jajanan tradisional dari Jateng – Kab. Ambarawa, serabi ini saya sebut serabi kuah, jika di Solo ada Serabi Notosuman yang karakteristiknya kering dan jika di Ambawara ada Serabi Ngampin yang karakteristiknya berkuah. Nama Serabi Ngampin ini diambil dari salah satu desa di Ambarawa yakni Desa Ngampin. Serabi dengan bahan dasar yang mirip dengan serabi solo hanya saja ditambahkan kuah santan dan gula merah untuk menikmatinya.

  • Serabi Cirebon

    

Serabi yang berasal dari Cirebon ini memiliki karakteristik serabi kering seperti Serabi Solo, namun untuk toping bukan meses, keju dan lainnya melainkan olahan oncom, telur. Serabi Cirebon ini untuk variannya ada beberapa serabi oncom, serabi telur, serabi original (gurih), serabi manis (gula merah). Nah, FYI ada beberapa orang asli cirebon yang kalo makan sate enaknya pakai serabi ini, bukan lontong atau nasi tapi serabi.

  • Serabi Blondo

Serabi ini belum tau asalnya dari mana, tapi saya menemukan serabi ini di Cirebon, berbeda dengan serabi cirebon yang sebelumnya, dari ukuran jauh lebih kecil, untuk varian rasa lebih dominan manis (gula merah) tapi ada topping parutan kelapa diatas serabi. Serabi blondo memiliki karakteristik lebih berminyak mirip kue cucur walaupun jenis ini tergolong serabi kering (tanpa kuah). Berminyak ini bukan dari minyak yang berlebihan saat membuatnya, tapi dari minyak kelapa yang di tuangkan sebagai topping.

Itulah beberapa serabi yang pernah saya jumpai dengan berbagai karakteristik masing masing, serabi kering atau kuah, kering gurih atau manis dan berminyak atau tidak. Ukuran kecil, sedang atau besar. Semua ada di masing masing jajanan pasar tradisional ini.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.