Jumat, 14 Mei 2021

Daun Paku, Tato Non Permanen

 


Sesi kedua bahasan soal mengenang masa kecil. Setelah mainan tlulup yang sering kita lakukan dalam kalo lagi bayangin main tembak tembakan. Sesi kedua ini kita sedikit bahas soal tato, ya tato masa kecil yang keren – dijaman nya.

Tato, kalo orang dengar tato itu biasanya permanen nggak ya, trus cara pasangnya gimana ya. Tapi itu khusus orang orang dewasa, lain hal nya yang waktu saya kecil sering bermain dengan tato yang tidak permanen tentunya. Tato dari alam, dari tumbuhan pakis – jenis tanaman paku (biologi). Tato ini memiliki motif yang keren asli dengan bentuk daun tumbuhannya, jika bentuk tumbuhannya berbeda maka tato yang dihasilkan juga berbeda.

Cara menggunakannya juga gampang, tinggal petik (permisi dulu sama tumbuhannya) daun yang kita suka bentuk daunnya, dan tempel bagian belakang daun yang berwarna putih sambil di tepuk tepuk atau di elus ke bagian tubuh yang ingin dipasang tato (lengan – misalnya) setelahnya bisa ditarik kembali daun yang sudah kita pasang tato nya. Alhasil akan menghasilkan tato berbentuk daun paku berwarna putih. Tato alami ini punya kelebihan bentuk yang keren tapi punya kekurangan yang hanya bisa warna putih saja, tidak bisa warna merah, biru atau yang lain. Tidak ada efek yang di timbulkan dari pemakaian tato daun paku.

Nah, karna tato identik dengan ‘permanen’ tapi tato tumbuhan paku ini tidaklah permanen alias bisa langsung di bersihkan. Tinggal diusap dengan tangan langsung hilang, tapi kalo mau lebih bersih tinggal kita basahi dengan air dan usap kembali. Karna tumbuhan paku ini banyak di jumpai di sekitaran sungai/kali yang banyak di desa saya, jadi gampang untuk cari tumbuhannya. Dan kalo bosen dengan bentuk yang itu itu saja, bisa langsung ganti dengan bentuk yang lain.

Ada satu tumbuhan yang bisa dibuat tato lagi, saya sebut tumbuhan sapu jagat. Ini juga tumbuhan yang mudah didapatkan di desa saya, tapi jarang yang paham kalo ternyata bisa dibuat tato juga walaupun tidak tau apa fungsi asli dari tumbuhan sapu jagat itu. Sama sama diambil dari daunnya untuk membuat tato, tapi daun sapu jagat ini perlu effort yang lebih jika dibandingkan dengan daun paku tadi, karena pemasangannya harus di gosok dengan daun jati yang sudah kering (berwarna coklat) sampai kira kira getah dari daun sapu jagatnya nempel di tangan. Setelah selesai digosok, agar cepat kering biasanya kita tiup tiup sampai benar benar kering di tangan. Efek samping nya tangan yang kita tempelkan daun sapu jagat ini akan terasa panas terbakar dan tampak gosong setelah kering dan jadi tato daun sapu jagat. – saya sarankan untuk tidak mencoba yang jenis tanaman ini – .


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.