Jumat, 15 Maret 2013

Meraba Masa Depan


Setiap manusia yang terlahir di dunia ini telah dibekali dengan akal dan pikiran yang terancang cenderung untuk melakukan kebaikan. Oleh karena itu, setiap manusia sebenarnya didalam benak dan jika mengikuti hati nuraninya ia pasti akan melakukan hal-hal yang bersifat kebaikan bukan kejelekan. Jika dilihat dari Negara ini yaitu Indonesia yang memiliki sebutan Negara yang sopan santun dan ramah, jadi semua budaya yang dibawa kedalam Negara ini pasti diterima dan menyebar begitu cepat. Dengan budaya yang masuk dan masyarakat Indonesia tersebut hanya paham bagian luarnya saja dengan kata lain masyarakat Indonesia masih mudah terpengaruh dengan budaya luar yang masuk dan mampu merubah pola pikirnya.
Semua orang sebenarnya sama, derajat yang sama, keinginan yang sama, memiliki kelebihan dan kekurangan  dan lain-lain. Faktor yang mungkin membedakan satu orang dengan orang lain ialah pola pikirnya. Ada yang langsung mampu menyesuaikan diri, ada juga yang belum mampu untuk langsung menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pola pikir ini akan bertambah seiring bertambahnya umur serta ia tumbuh dewasa dan menemukan jati diri sendiri.
Seperti halnya saya pribadi, dari masa kanak-kanak, remaja hingga sekarang ini masih dalam tahap pencarian jati diri saya yang belum mampu mendapatkan sebuah bakat yang ada dalam diri saya. Berbagai hal-hal positif yang ada disekitar saya mencoba untuk berminat kedalamnya atau bisa dikatakan hanya coba-coba, barang kali ada yang lebih enak buat dijalaninnya dan menjadi bakat. Ada sebuah kata-kata yaitu “jika kita ngejalaninnya itu enak/sreg dihati maka ada kemungkinan hal tersebut merupakan bakat dengan kata lain tanpa ada paksaan untuk ngejalaninnya”. Seseorang pasti memiliki perasaan penasaran dengan hal-hal apa saja yang masih bersifat baru. Penuh akan tanda tanya terhadap hal tersebut, dan dengan rasa penasarannya itu membawa dirinya untuk mengetahuinya.
Hal yang saya rasakan sampai saat ini ialah hanya sekedar mencoba hal-hal yang baru dan mencoba untuk menjalaninnya dengan dasar ingin mengetahuinya dan mendalaminnya dan enjoy tanpa ada paksaan. Berbagai hal-hal yang ada di sekitar, berusaha untuk lebih berminat kedalamnya, walaupun bukan bakat akan tetapi untuk menambah wawasan dan pengalaman. Mungkin dengan kurangnya wawasan dan pengalaman seseorang berpengaruh terhadap rasa keingintahuannya. Karena kedua hal tersebut berkaitan dan saling menunjang bakat seseorang. Dengan kita enjoy dalam menjalaninya, maka pola pikir kita pun akan terasa terbawa dan terbiasa dengan keadaan yang demikian. 
Share:

6 komentar:

  1. beuuuhhh.... postingannya berbobot sekali... melebihi tugas MPKT hahaha....

    gue lebih percaya sama kerja keras dan kemauan daripada bakat. seseorang yang bakat luar biasa tapi kalo gak diasah, percuma. lama-lama mungkin aja jadi makin tumpul tuh bakat.
    tapi, kalo kemauan kita kukuh serta kerja keras yang kita lakukan maksimal, semua hal yang kita ingini sangat mungkin terkabul... tinggal kita pilih apa aja yang kita senangi.. hanya kita sendiri yang tahu hal-hal apa aja yang bikin kita senang dan puas :)
    dan, senantiasa berdoa tentunya..
    (komen gue serius beuutttt)

    BalasHapus
  2. hahhahha....
    sangat serius bgt koment Anda.
    nuhun,

    BalasHapus
  3. ciyyeeeee header baruuuu :D
    blog tahoe!!!! apaan tuh, coba terangin --a

    BalasHapus
  4. ibaratkan tahu...
    dia adalah sosok yang lemah, kecil namun banyak manfaatnya.HHEEEE

    BalasHapus
    Balasan
    1. beuh, filosofis bangeudh ternyatah :O

      Hapus
    2. wwahhh,....
      orang aku aja nggak maksud. :D

      Hapus

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.