Nulis, bikin
narasi tentang kuliner jadi malah ketagihan pengen terus ambil topik itu.
Padahal nggak terlalu addict banget soal kuliner, nggak bisa kasih rekomendasi
masakan yang tepat untuk di cicipi ke orang lain, ya karena emang nggak bisa
dan nggak tau cara rekomendasiin makanan. Pernah sekali rasanya pengen banget
rekomendasiin salah satu masakan khas, tapi karena beda tempat makan jadi
kesannya ‘kepepet’ ngasih rekomendasinya. Jadi ujung ujungnya ‘yang penting
minimal ngerasaain’ walau sama persis makanannya, tapi rasa kan pasti beda. Pas
nanya ke temen gimana rasa makanan tadi? Biasa aja, enak banget ya nggak, nggak
enak ya nggak juga. Dan nggak tau itu selera mereka nggak kan nggak tau.
Menurut saya,
ambil bahasan kuliner itu butuh banyak investasi/modal, contohnya :
- Uang
Yang ini pasti, karna mau ngerasain makanan harus beli dan pake
uang, bukan daun atau yang lain. Intinya sih mata uang yang bisa dibuat
transaksi. Tapi untuk sekarang ini bisa jadi cashless alias nggak perlu banyak
banyak bawa uang cash, udah banyak banget cashless tinggal modalin berbagai
macam kartu dan aplikasi. Jadi tinggal tap sana tap sini…
- Waktu
Selain uang, ini juga nggak kalah penting karena kalo ada uang tapi
nggak sempet atau nggak ada waktu luang buat pergi pergi kan percuma, nggak
bisa ‘berburu’ kuliner yang sedang hits atau yang baru bermunculan.
- Fisik
Fisik
ini terkait dengan kesehatan badan diri, kalo mau merekomendasikan sesuatu
apalagi soal makanan, sangat perlu diri sendiri haruslah sehat biar bisa
optimal dalam mencicipinya. Jadi bisa njelasin detail soal rasanya. Kalo lagi
sakit sudah pasti nggak nafsu makan, lidah terasa pahit semua sekalipun itu
gula yang jelas jelas terasa manis. Intinya indera pengecap kita bisa optimal
fungsinya kalo pas lagi sehat.
Ya itu beberapa
hal yang menurut saya perlu disiapkan jika ingin menjadi ‘pemburu kuliner’.
Entah mau jadikan hobi atau sekedar ingin saja.
0 komentar:
Posting Komentar