Minggu, 29 Maret 2020

Jadi Konsultan


Konsultan, mungkin enak kalo jadi konsultan. Mempertanyakan hal ini itu, masalah sana sini dan memutar otak untuk memberikan solusi. Tapi perlu background yang kuat di suatu bidang biar lebih paham kalo ada yang sedang konsultasi. Lebih banyak belajar, banyak mendengarkan, banyak membaca, dll. Tapi yang pasti nggak gampang atau semudah mengusap hidung yang gatel dan lega abis di garuk. Butuh waktu, biaya untuk pendidikan yang cukup, minat & tekad yang kuat. Ah, jadi pesimis gini malahan.

Dulu pernah terpikirkan pengen ambil jurusan kuliah psikolog, karna sering curhat dan di curhati. Sok sok an ngasih solusi padahal nggak berpengalaman, justru yang minta saran yang lebih pengalaman. Walaupun belum berpengalaman, bisa jadi apa yang dicurhati itu suatu saat bakal saya alami. Jadi kan serasa udah siap amunisi sebelum berperang.

Menurut saya, yang cocok jadi seorang konsultan itu seorang laki laki. Kenapa, karena pikiran laki laki itu selalu memikirkan solusi, ada masalah langsung solusi. Jadi kalo ada orang cerita ke dia baru mau mulai cerita yang ada di pikiran laki laki itu adalah solusi nya apa. Tapi yang nggak banget ialah jarang ada laki laki yang betah dengerin cerita, mending kalo ceritanya itu tertata alias terstruktur jadi bisa di ambil poin poin inti dari cerita itu. Dari poin poin itu di rancang sama si konsultan trus di buat plot plot permasalahannya, akar permasalahan dan sampai akhirnya dunia menemukan mu (avatar the legend of aang).

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.