Minggu, 20 April 2014

Prasmanan itu Unik

Nah, baru kemarin tetangga ngadain hajatan anaknya. Hajatan nikahan, bukan khitanan. Soalnya anaknya itu udah cukup umur buat nikah, jadi kemarin iru resepsinya. H -2 itu semua perabotan kayak panggung, tenda, kursi, dan lain-lain udah mulai pemasangan. Dari tenda yang cukup luas dan memenuhi halaman rumahnya. Ada seninya disitu, pemasangan pusat lampu yang emang dibuat oleh mereka sedemikian rupa, dan seninya itu kata yang masang itu begini “ini model baru buk, sarang tawon namanya” berkata pada sang tuan rumah. Tapi kalo dilihat sih emang mirip sarang tawon. Dan peralatan/perlengakapan lain pun menyusul hingga hari H sudah siap semua.

Dari situ sang tuan rumah pake model prasmanan katanya, untuk menghidangkan makanan, minuman buat para tamu undangan. Tau apa itu maksudnya pramanan?yang kayak itulah. Simpelnya, para tamu tidak diberikan hidangannya oleh orang, tapi sang tamu itu sendiri yang datang dan memilih apa aja yang pengen ia ambil. Kurang lebih gitulah gambarannya (setau saya).

Dan disini saya mau nulis uniknya gaya prasmanan :

  1. Simpel, emang simpel/praktis. Karena hidangan itu cuma di taroh di atas meja, dan tamu pun tinggal ambil sendiri-sendiri. 
  2. Nggak butuh banyak orang. Nggak kayak di tempat saya, kalo ada hajatan pasti banyak orang yang emang udah kewajibannya untuk bantu menghidangkan makanan/minuman. Ya kayak saya, bagitu pula sama temen-temen saya yang seusia, pasti di beri mandat untuk membantu. Karena di tempat saya itu nggak ada istilahnya prasmanan, karena tamu adalah raja, jadi harus dilayani.
  3. Hemat tempat. Selain simpel, prasmanan juga hemat tempat. Gimana nggak hemat, orang cuma butuh beberapa meja yang ukurannya pun nggak terlalu besar yang dimaksudkan untuk menempatkan makanan/minuman dll.
  4. Budaya bangsa dijunjung tinggi. Wah, agak berat ngomongnya kalo gitu. Intinya budaya antri disini yang dimaksudkan. Karena banyak tamu undangan yang datang, jadi mungkin juga di waktu yang sama mereka ngambil hidangan yang di sediakan dengan antri. Mengekor kebelakang.
  5. Belajar sabar. Ini dia yang paling spesial. Kenapa?karena sabar itu nggak gampang. Buat ngedapetin yang kita mau itu butuh pengorbanan. Sabar. Itu yang dipelajari, dari kita mengorbankan waktu buat ngantri makanan, dan saat giliran kita yang ngambil kita ngedapetin apa yang kita mau.


Itu beberapa uniknya prasmanan, nggak perlu dipelajari. Karena ini cuma kata-kata saya saja. Mungkin untuk para pembaca bisa menambahkan/mengoreksi kalo kalo ada yang salah. 

Share:

4 komentar:

  1. jarang ada yang make gaya prasmanan,
    tamu datang, di persilahkan duduk dan makan makanan ringan (kue" gitu), dan pas makan, langsung di antarkan sesuai dengan tempat duduk tamu itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. pantesan. gue baru bisa relate sama komen lu ini pas tahun 2019 lalu gue sama anak istri kondangan ke Solo. dan memang demikian: duduk, ada camilan, makanan demi makanan dianterin sampai acara resepsi benar-benar selesai :D

      Hapus
    2. jadi bisa ngerasain kan, walaupun bukan pas nikahan ku dulu...wkwkwk

      Hapus

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.