Guru adalah seseorang yang patut
untuk diteladani dan di contoh. Didalam bahasa Jawa ada istilah mengenai kata
guru, yaitu digugu lan ditiru. Kata tersebut jika di bahasakan kedalam bahasa
Indonesia adalah bahwa guru itu diteladani (panutan) dan di contoh. Oleh karena
itu, hal yang wajar jika menjadi contoh untuk melakukan hal yang mulia.
Alasan pertama yang ingin saya
geluti atau tekuni, karena keinginan ini muncul setelah saya merasakan dunia
pendidikan yang mungkin bisa dibilang adalah hal yang tiba-tiba muncul dalam
benak. Jika hanya dipandang dari fisik seorang guru yang dijuluki sebagai
pahlawan tanpa tanda jasa, yang berarti keinginan yang dari hati untuk turut
serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Rasa-rasanya ingin sekali
mewujudkan keinginan tersebut, tetapi setelah terlalu bergelut dengan berbagai
tipe orang yang memiliki background yang berbeda-beda, sifat, karakter dan hal
yang lain-lain. Dan sesaat merasa ingin bertanya bagaimana menurut mereka dan
penilaian mereka terhadap perilaku saya. Selain mampu ikut serta dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, tentu juga ada yang lebih dari itu, yaitu
berbagi ilmu dan menyampaikan ilmu apa yang telah didapat. Perasaan ingin
sekali menjadi seorang guru berawal dari tantangan-tantangan dan rasa
keingintahuan. Mulai dari hal kecil seperti mengajar adik dalam menyelesaikan
PR hingga disuruh untuk membantu mengajar keponakan. Les privat
jadinya..hehehe…
Seiring
berjalannya jadi seorang yang mengajar, ada juga hal yang dapat membuat
perasaan lain muncul, rasa marah, kesel, sebel, seneng dapat berguna bagi
sesama dan lain-lain. Baru kali ini ngerasaain gimana rasanya jadi seorang
pengajar dan juga gimana rasanya di cuekkin oleh murid sendiri. Dan hal ini
mengingatkan pada perilaku dan kebiasaan waktu sekolah dan sering dilakukan
sampai sekarang. Rasa sebel, kesel, sakit di cuekkin dan rasa kecewa, sudah
panjang lebar mencoba menjelaskannya dan ternyata di acuhkan begitu saja.
Hhhuuufffttt…..:(
Disitulah
tantangan yang harus saya hadapi demi tercapainya keinginan dan cita-cita.
Hal-hal yang ingin diperbaiki dan menjadikannya sebagai tolak ukur dalam
pencapaian.
Tapi
hal-hal seperti itu pasti ada hikmahnya, dan sekarang mencoba untuk mengambil
hikmah tersebut. Berfikir gimana caranya untuk membuat suasana yang aman,
nyaman dan kondusif dalam belajar. Mungkin memang benar hidup ini seperti aksi
reaksi, jika kita melakukan sesuatu, pasti kita juga akan mendapatkan hal yang
kita lakukan tersebut. Banyak juga yang bilang bahwa, cukup dijalani saja, dan
kemudian kamu akan mendapatkan yang sesuai dengan kamu.
0 komentar:
Posting Komentar