Jumat, 10 Januari 2014

Revolusi Header

Awalnya cuma iseng pengen kayak orang yang punya web sendiri, walaupun gratis. Jadi ya langsung bikin, itupun numpang suruh bikinin temen. Setelah jadi, eh baru nyadar kalo ternyata saya bukan orang yang sering bahkan terjadwal untuk jatah pengeluaran untuk internet. Kalo internetan kalo pas ada tugas kuliah aja. Udah itu bingung mau di apain, udah ada web-nya. Blogspot gitu. Ini yang jadi masalah, nggak bisa ngegunainnya. Jadi untuk tahun pertama itu blog riwayatnya berakhir. Baru tahun berikutnya, setelah kecanduan internet buat donlot anime episode mingguan. Jadi langsung langganan internet tiap bulannya.

Setelah kurang lebih setahun lebih, baru ada gambaran mau di apain dan di jadiin apa ini blog. Abis kena doktrin dari temen yang sama nulis aktif di blog. Dia emang bercita-cita jadi penulis, tapi saya?hanya iseng aja dan kalo lagi pengen aja. Benar-benar nggak sama. Yah, daripada nggak ada sama sekali tulisan yang terposting, mending nulis apa aja yang pengen di tulis. Jadi blog pribadi. Segala aktivitas yang menarik saya masukan ke situ, kejadian-kejadian dan bahkan sedikit curhatan.

Nah, abis tau cara ngegunainnya. Ini datang lagi, ya..tampilan kurang menarik. Monoton. Nyari lagi, iseng-iseng donlot template-template yang srek ama diri. Nyari, ketemu, pasang, hapus, ganti, dan seterusnya seperti itu terus. Sampai saya bosan sendiri dan tiba-tiba temen saya koment “jangan sering-sering ganti template, cari yang pas dan jangan ganti lagi”, katanya. Oke, dari situ saya bener-bener nyari yang pas, dan akhirnya ketemu. Simple.

Ada lagi yang menarik, di tambahin header. Yang jadi icon dari blog. Sibuk lagi nyari kata yang emang bagus dan srek juga. Dan akhirnya ketemu juga yaitu meaningless. Yang bisa di terjemahin “tak berarti”. Nggak tau kenapa saya milih kata itu, tiba-tiba saja lagi pengen itu. Gantian sekarang ngobrak ngabrik header. Awalnya cuma pake font aja, terus bosan. Ganti lagi. Sekarang jadi ada perubahan, bukan sekedar font. Tapi berubah menjadi sedikit seperti layaknya logo. Bosan, ganti lagi seperti belum nemuin yang srek buat di pajang. Emang saya orangnya mudah bosan, jadi perlu adanya tantangan untuk bisa mencapai tujuan saya.

nah, ini salah satu header yang pernah saya pajang. Terinspirasi dari header blog orang yang sedikit nyerempet dan jadilah header seperti ini.





dan ini yang terakhir tercipta dari tangan saya, setelah lelah mengobrak-abrik dan memutar otak. Sebagai konsultan, saya ajukan ke temen saya gimana komentnya dengan header saya ini. Dan apa yang keluar dari mulutnya sebagai jawaban? Bagus, ini baru seperti layaknya sebuah logo. Kembang kempis hidung saya. Dan saya agak berfilosofi sedikit tentang arti logo ini. Karena kata temen saya kalo bikin sesuatu itu paling nggak ada sejarahnya. Dan arti dari header ini ialah saya ambil dari kata meaningless yang diterjemahin “tak berarti”, dan saya padukan dengan sepucuk daun yang masih berwarna hijau spidol yang menurut saya simbol bahwa daun tersebut sedang tumbuh atau mengalami pertumbuhan. Dan saya simpulkan sendiri bahwa “layaknya daun yang sedang tumbuh dan tak berarti apa-apa untuk di pelajari, tapi ia tetaplah daun yang akan terus berkembang menjadi daun yang benar-benar menghijau dan terlihat sempurna memperindah pohon”. 
Share:

2 komentar:

  1. "Karena kata temen saya kalo bikin sesuatu itu paling nggak ada sejarahnya."

    hadeh.. gue senyebelin itu ya dari dulu

    BalasHapus
  2. wkwkwkw...
    coba merangkai kata untuk bisa dijadiin filosofi logo, tapi tetep aja nggak nyambung.

    BalasHapus

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.