Kapan wisuda, pertanyaan paling jleb nomor 2 setelah pertanyaan “kapan
nikah”. Dan nambah jleb lagi karena
begitu banyak orang orang merayakan dengan memposting topi wisuda alias toga di
berbagai macam media social. Dan karena musim ini memang musim para mahasiswa
tingkat akhir dan mahasiswa yang jadi wisudawan/ti menggelar kesibukannya.
Kembali kalo ditanya “kapan wisuda?“ dengan tegas menjawab dengan jawaban
datar – entah kapan, belum sempet dipikirkan. Bukan hanya masalah khayalan kalo
bakal ngerasain di wisuda – memakai jas/pakaian lain yang sesuai dengan tema
wisudaan dan banyak temen temen yang pada hadir memberikan berbagai buah tangan
– bunga, coklat, kado dan apalah itu jenisnya dan nggak kalah seru nya ialah
foto dengan berbagai macam gaya – gaya formal, bebas alay – padahal semua gaya
itu sama aja kalo pas bergaya.
Sebenarnya kedua pertanyaan ini
berbeda di yang mana lebih duluan. Kapan nikah, kalo udah ada calon dan udah
nyiapin berbagai kebutuhan menjelang pernikahan itu tinggal deal dealan dengan
waktu akad/resepsi. Ini terbukti beberapa temen saya seangkatan ‘kuliah’ yang
udah nikah dulu sebelum wisuda. Paling deket kemarin ada temen saya jauh diluar
pulau – tapi masih di Indonesia yang melangsungkan pernikahan – selamat ya. Ada
juga yang udah sekitar 2 bulan yang lalu dan beberapa bulan yang lainnya. Ah,
malah tambah jleb kalo nulis
paragraph ini. Mungkin dalam pikiran dan pertimbangan mereka, melangsungkan
akad di waktu yang tepat – dengan kesiapan itu nggak perlu ditunda tunda lagi.
Dan itu lebih baik daripada hanya berkhayal soal wisuda yang entah kapan itu
akan terwujud.
Kapan wisuda, ah entah kapan,
dipikirkan saja belum. Bukan nggak mau memikirkan soal wisuda – persiapan
wisuda tapi memikirkan masih ada beberapa semester lagi yang perlu dilalui
untuk bisa sampai di tingkat wisuda saja masih belum terbayang. Selagi masih
ada transfer nominal per bulan nya itu berarti tanda bahwa masih jadi calon
wisudawan belum sah karena belum akad. Dan kalo nanya ke teman lain – kita
masih berapa semester lagi? Itu saja udah malah temen yang jawab pun nggak tau
berapa semester lagi.
Bukan mau iri atau dengki melihat
mereka yang udah lulus, tapi hanya ngebatin dan elus dada “saya kapan ya” dan
ngebayangin perjuangan jungkir balik untuk sampai ditingkat itu. Bersyukur
untuk pencapaian saya sampai sekarang dan lebih bersyukur lagi dengan berbagai
halang rintang, jungkir balik sana sini untuk sampai sekarang ini. Mungkin
belum waktunya untuk saya alami proses wisuda ini, masih ada beberapa proses
lagi yang perlu saya lalui dulu sebelum wisuda. Dan mungkin saya setuju dengan
lagu nya salah satu penyanyi dangdut – indah pada waktunya. Akan indah pada
waktu dan tempat yang tepat.
yoi. jangan mencari waktu yang tepat, karena percayalah, gak pernah ada waktu yang tepat. semua hanya tentang keputusan.
BalasHapusbetul, setuju sangat
BalasHapusjadi?