Selasa, 12 Februari 2019

Mandi Air di Air Terjun Kali


Beda schedule beda eksekusi. Mungkin itulah istilah yang pas untuk planning akhir tahun kemarin saat ingin mengisi waktu luang cuti akhir tahun. Saat schedule sendiri ingin solo bacpacker ke sisi lain dari Yogyakarta alias daerah Kaliurang tapi apalah daya kena nego dan iming iming pergi bersama backpacker ke pantai kebumen. Daripada sendirian lebih baik bareng bareng dan pergi ke pantai pula, kalo ke kaliurang jauh dari pantai (pesisir gunung) tapi kalo ke kebumen cukup pergi ke pantai. Dan apalah daya hasil iming imingnya berhasil mengedurkan niatan saya untuk solo backpacker. Padahal kalo dilihat apa yang sering saya lakuin, bukan sekali dua kali saya ber solo backpacker ke beberapa tempat (walau cuman 3 tempat sih) tapi karena biar agak rame dalam perjalanan akhirnya negoisasi dengan diri pun luntur dan meng iya kan ajakan temen.
Secuil dari postingan kemarin, ada beberapa hal yang saya lakuin selama 3D2N di Kebumen. Salah satunya mandi di bawah jatuhnya Air Terjun Kali. Sesuai dengan nama air terjun ini yang terbayang ialah air terjun yang memiliki beberapa kucuran air yang turun dan berurutan sampai tempat yang landai/datar. Terbayang juga akses menuju air terjun ini yang bakalan naik turun mengikuti jalan setapak yang terbentuk akibat pijakan kaki para pencari nafkah dengan berkebun. Dan itu memang benar adanya. Akses jalan motor yang mulai berubah dari jalan aspal ke jalan cor coran setengah yang menyisakan gap/space tengah untuk tanah. Bukan hanya berubahnya jenis jalan tapi juga berubahnya ukuran dari jalan tersebut, dari jalan yang bisa di akses untuk persimpangan mobil dengan mobil, mobil dengan motor hingga motor dengan motor saja. Dan tidak kalah seru nya ialah mulai berjumpa dengan suasana hutan yang rindang dan sejuk bahkan beberapa kali berpapasan dengan udara dingin.

Dengan bermodalkan fitur smartphone ditangan perjalanan dimulai. Sesampainya titik koordinat yang di tunjukan fitur tersebut, ternyata agak ragu kalo memang ini tempatnya. Karena wana wisata ini belum ada yang mengelola, fasilitas petunjuk arah, pintu masuk, tiket dan lahan parkir belum semuanya tersedia hanya saja memanfaatkan space lahan kosong milik warga sekitar untuk tempat parkir dan untuk tiket dan pintu masuk sama sekali tidak ada, yang perlu dilakukan ialah berkomunikasi dengan warga sekitar sebagai petunjuk arah darimana dan kemana arah menuju air terjun itu. Cukup simple petunjuk yang di kasihkan oleh orang warga, “ lewat jalan ini (sambil menunjuk jalan setapak yang menurun) sampai nanti ketemu aliran sungai dan ikuti terus aliran sungai itu menuju muaranya/hulu nya, nanti akan ketemu air terjun itu “. Tak mau berlama lama untuk meng iyakan instruksi itu. Memang benar adanya “cukup mengikuti jalan aliran sungai sampai ketemu air terjun”. Aliran sungai itu memang dangkal dan jalan nya berbatu padas jadi hati hati kalo melangkah – licin.

Saat sampai di lokasi, tempat mandi yang sepi entah karena waktu yang memang lagi sepi (weekday) atau memang belum banyak pengunjung luar desa setempat yang pergi kesini. Tapi bayangan saya cukup terbantahkan dengan adanya sisa bungkus plastik jajanan dan botol minum yang bergeletakan di atas batu batuan padas itu. Dan ini adalah kesempatan yang bagus untuk bisa mandi sepuasnya di situ karena sekitar sepi sekali, hanya sesekali melihat orang lewat daerah itu untuk pergi berkebun.

Air terjun dengan tinggi yang hanya sekitar 4 - 5 meter ini memiliki 2 ruang untuk mandi yakni bagian bawah dan atas karena air terjun ini terbentuk 2 aliran hanya saja yang bisa di pakai untuk mandi hanya bagian atasnya saja, karena setelah aliran yang di bawahnya menyisakan kolam yang dangkal. Untuk kedalaman kolam air terjun ini hanya sekitar 2 meter, air yang tervisualkan warna hijau ini menjadikan air tersebut jernih dan di dukung pula dengan batu padas menjadikan kolam air terjun layak untuk menyegarkan badan dengan berendam di sana. Tapi yang perlu di perhatikan ialah safety nya, karena batu padas jadi lebih licin dibanding dengan batu lain. Oleh karena itu perlu hati hati membuat pijakan kali.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia, suka hal hal simple, minimalis, seorang plegmatis.

Terbaru

Popular Posts

Arsip

Diberdayakan oleh Blogger.